Asabri Siap Salurkan Asuransi JKK untuk Ahli Waris 53 Awak Kapal Selam KRI Nanggala-402

27 April 2021, 21:48 WIB
Asabri Siap Salurkan Asuransi JKK untuk Ahli Waris 53 Awak Kapal Selam KRI Nanggala-402 /SITUS RESMI ASABRI/

WARTA SAMBAS – PT Asuransi Angkatan Bersenjata Republik Indonesia (Persero) atau Asabri akan menyalurkan Asuransi Jaminan Kecelakaan Kerja (JKK) kepada ahli waris 53 awak Kapal Selam KRI Nanggala-402.

“Kami berkewajiban untuk segera memberikan hak manfaat bagi peserta kami yang gugur dalam tugas. Peserta merupakan prioritas yang harus diutamakan untuk kami berikan manfaat yang terbaik," kata Wahyu Suparyono, Direktur Utama Asabri, seperti dikutip WartaSambasRaya.com dari PMJ News, Selasa 27 April 2021.

Seperti diketahui, Asabri merupakan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang mengemban amanah mengelola asuransi Prajurit TNI, anggota Polri, dan ASN Kemhan/Polri.

Asabri, kata Wahyu, masih melakukan koordinasi dengan pihak TNI terkait data prajurit yang gugur di Kapal Selam KRI Nanggala-402 guna menyerahkan asuransi JKK.

Baca Juga: Ini Daftar Nama 53 Awak Kapal Selam KRI Nanggala-402, Semuanya Diusulkan Naik Pangkat

Adapun asuran JKK yang akan diserahkan tersebut terdiri atas Manfaat Santunan Risiko Kematian Khusus, Nilai Tunai Tabungan Asuransi, dan Beasiswa Anak.

Sementara itu, Komisaris Utama Asabri, Fary Djemi Francis mengatakan, manfaat JKK ini harus segera diserahkan. “Sehingga dapat bermanfaat untuk memenuhi kebutuhan ahli waris yang ditinggalkan," katanya

Diberitakan sebelumnya, Kapal Selam KRI Nanggala-402 ditemukan pada Minggu 25 April 2021, di kedalaman 838 meter di bawah permukaan laut, berjarak 1.500 yard di Selatan dari posisi tenggelamnya, di perairan utara Pulau Bali.

"Terbelah tiga bagian," kata Kepala Staf TNI Angkatan Laut (KASAL) Laksamana TNI Yudo Margono dalam keterangan persnya di Base Ops Pangkalan Udara TNI AU I Gusti Ngurah Rai Bali.

Berikut 3 bagian Kapal Selam KRI Nanggala-402 yang terbelah tersebut:

  1. Bagian yang terlepas dari Badan Utama
  2. Badan Utama
  3. Bagian belakang yang tidak berbadan tekan

"Ini badan kapal memang tidak terlalu terang (visualnya). Ini bagian belakang yang tidak berbadan tekan. Ini kemudi horizontal, ini kemudi vertikal. Ini badan kapal, bagian buritan kapal," rinci Yudo.

Baca Juga: Bukan Tak Bisa Berenang, Ini Alasan 53 Awak Kapal KRI Nanggala-402 yang Tenggelam Tidak Keluar Selamatkan Diri

Hasil deteksi itu diperoleh setelah KRI Rigel-933 mencari di perairan utara Bali menggunakan alat deteksi sonar Multi Beam Echo Sounder (MBES) pada Minggu 25 April 2021 pukul 01.00 WITA.

"KRI Rigel yang sedang melakukan (pencarian memakai) Multi Beam Echo Sounder melaksanakan kontak bawah air yang signifikan, di sekitar posisi datum atau (posisi) tenggelamnya KRI Nanggala pada kedalaman 838 meter," kata Yudo.

Dalam pencarian itu, alat Deteksi Bawah Laut (ROV) yang dioperasikan KRI Rigel-933 hanya mampu mendeteksi sampai maksimal kedalaman 800 meter. Olehkarenanya, dilanjutkan kapal Singapura, MV Swift Rescue.

"Kemudian, diidentifikasi kontak tersebut pada 07.37 WITA tadi pagi. MV Swift Rescue menurunkan ROV guna menindaklanjuti kontak bawah laut yang tadi diberikan KRI Rigel," jelas Yudo.

Pada pukul 09.04 WITA, ROV Singapura mendapat kontak visual pada posisi 07 derajat 48 menit 56 detik Lintang Selatan, 114 derajat 51 menit 20 detik Bujur Timur. “Tepatnya dari datum satu tadi tempat tenggelamnya KRI Nanggala berjarak 1.500 yard di selatan pada kedalaman 838 meter," jelas Yudo.***

Editor: Mordiadi

Sumber: PMJ News

Tags

Terkini

Terpopuler