Usaha Nasi Padang Babi Tutup 2 Tahun Lalu Tapi Ributnya Sekarang, Ini Pemicunya...

11 Juni 2022, 15:16 WIB
Akhir-akhir ini masyarakat Indonesia ribut gara-gara Babiambo, usaha nasi padang babi yang melayani pesan antar secara online di Jakarta./Foto ilustrasi /vika-imperia550/Pixabay

WARTA SAMBAS - Akhir-akhir ini masyarakat Indonesia ribut gara-gara Babiambo, usaha nasi padang babi yang melayani pesan antar secara online di Jakarta.

Berbagai kecaman berdatangan atas kemunculkan usaha nasi padang babi tersebut. Salah satunya dari Ikatan Keluarga Minang (IKM).

Bahkan karena usaha nasi padang babi itu, Gubernur Sumatera Barat Mahyeldi mendorong penerbitan sertifikat untuk memastikan nasi padang asli dan palsu.

Pemilik usaha nasi padang babi, Sergio pun sampai harus berurusan dengan pihak kepolisian.

Dilansir PortalJember.com dalam artikel berjudul "Usaha Nasi Padang Daging Babi Bikin Heboh, Simak Faktanya Berikut Ini", pemilik usaha nasi padang babi juga mempromosikan kulinernya itu melalui Instagram.

Lokasi usaha nasi padang babi itu diduga di Kelapa Gading, Jakarta Utara sesuai dengan alamat pemiliknya, Sergio.

Ulahnya Sergio memicu berbagai kritik dan kecaman dari berbagai pihak. Lantaran nasi padang sangat identik dengan kehalalannya.

Pemakaian nama nasi padang untuk makanan nonhalal ini dianggap penghinaan terhadap pemilik asli kuliner tersebut, yakni Minangkabau.

Baca Juga: Kuliner Asik Bareng Genio, Hadirkan Crazy Daddy dan Before Mid Night

Usut punya usut, ternyata Sergio mengaku kalau usaha kulinernya itu buka pada 2020, awal pandemi Covid-19.

Ia mengaku sengaja membuka usaha tersebut, lantaran kecintaannya terhadap masakan padang dan babi. Sehingga ia berinisiatif menggabungkan keduanya.

Ternyata Sergio tidak mempunyai restoran. Ia menjual nasi padang babi itu dengan nama Babiambo hanya secara online.

Sergio pun mengaku menyesal dan meminta maaf telah melakukan hal itu, lantaran tidak menyangka akan menjadi polemik di masyarakat.

Baca Juga: Kampong Ramadan Kreatif Pontianak 2022 Melibatkan 100 UMKM, Tersedia Beragam Kuliner untuk Buka Puasa

Namun ia mengungkapkan, usaha nasi padang babi miliknya itu hanya berjalan selama sekitar 3 bulan, karena tidak laku.

Usaha yang dirintisnya pada 2020 itu juga berakhir pada tahun yang sama.

Namun setelah sekitar 2 tahun berlalu, usaha nasi padang babi Sergio menuai polemik. Sehingga ia harus menjalani pemeriksaan di Mapolsek Kelapa Gading.

Hal ini pun memunculkan pertanyaan, bagaimana kasus semacam ini baru muncul setelah 2 tahun berlalu, ketika usaha nasi padang babi itu sudah tutup.

Dilansir MediaPemalang.com dalam artikel berjudul "Viral Usaha Nasi Padang Babi, Ternyata Begini Awal Mula Konfliknya", viralnya nasi padang babi ini bermula cuitan pemilik akun Twitter @Hilmi28.

“Menurut saya, ini sudah melampaui batas. Warga Minang teguh dengan prinsip adat basandi syarak, syarak basandi Kitabullah," cuit pemilik akun Twitter @Hilmi28.

Masakan Padang, sambung dia, terkenal di dunia karena citarasa, kelezatan dan kehalalannya.

"Tolong jangan rusak itu. Kalaupun trick marketing, ini sudah kelewatan. Semoga segera diambil tindakan,” kicau @Hilmi28.

Baca Juga: Pengusaha Kuliner Cabul Karyawan di Mobil, Pakai Janji Naik Gaji

Cuitan inilah yang dianggap sebagai pemicu keributan terkait usaha nasi padang babi tersebut.

Banyak pengguna Twitter yang mengkritik cuitan tersebut. Pasalnya, Babiambo yang di-up tersebut sudah tutup 2 tahun lalu. 

Pemilik akun Twitter @mazzini_gsp menilai keributan ini berawal dari cuitan @Hilmi28 yang tidak melalui riset terlebih dahulu. 

“Sudah tutup 2 tahun lalu tiba-tiba disikat sama yang terhormat @Hilmi28," sesal @mazzini_gsp.

Baca Juga: Bikin Ngiler, Ini 5 Kuliner Paling Enak di Singkawang

"Seandainya Paduka Yang Mulia Dipertuan Agung @Hilmi28 riset sedikit bahwa bisnis yang bersangkutan sudah tutup, tentu tak perlu ada keributan hingga saling hina suku, ujaran rasisme dan debat antarumat beragama,” lanjut @mazzini_gsp

Menurutnya, cuitan @Hilmi28 di awal merupakan penyebab orang-orang menjadi saling hina.

Hal yang dipertanyakan adalah untuk apa membuka kejadian 2 tahun lalu yang tenang-tenang saja, padahal usaha itu telah tutup.

“Usahanya buka 3 bulan doank karena nggak laku, nggak minat orang makan rendang babi. Maka tutuplah dia," kata @mazzini_gsp.

"Harusnya sudah clear bahwa rendang cocoknya dari daging sapi, sesuai dengan karakter tempat rendang tercipta. Kenapa disikat setelah 2 tahun tutup?,” kicau @mazzini_gsp.***

Editor: Mordiadi

Sumber: Portal Jember Media Pemalang Prmn

Tags

Terkini

Terpopuler