Hilang 5 Ribu Lebih Suara, Caleg DPR RI Dapil Kalbar 1 dari Partai Demokrat Djohansyah Protes KPU

19 Februari 2024, 16:07 WIB
Caleg DPR RI Dapil Kalbar 1 dari Partai Demokrat, Djohansyah (tengah) /

WARTA SAMBAS - Sejumlah Caleg dari Partai Politik dibikin heboh dengan hasil penghitungan suara yang ada di KPU. Hal itu karena suara yang telah diperoleh sang Caleg hilang sehingga fenomena tersebut sangat merugikan para Caleg yang sudah bertarung habis-habisan merebut hati masyarakat di dapilnya masing-masing.

Djohansyah, salah satu CalegDPR RI Dapil Kalbar 1 dari Partai Demokrat adalah salah satu Caleg yang memprotes hilangnya suara yang sebelumnya telah diperolehnya.

Baca Juga: Kawal Pemilu 2024, RRI Buat Program Indonesia Memilih, Siaran 19 Jam Non Stop

"Dari keterangan KPU Kalbar kami mendapat informasi jika penurunan jumlah suara karena ada kesalahan sistem dari pusat, kemudian juga ada kesalahan input dari sistem SIREKAP tersebut," ungkapnya, Senin 19 Februari 2024.

Dirinya juga telah menyampaikan kepada Ketua KPU Kalbar bahwa persoalan ini akan menyulut reaksi yang akhirnya terjadi demo dimana-mana sehingga hal itu yang sangat ditakutkannya.

"Saya berharap dengan SIREKAP dapat dibenahi, dan Ketua KPU juga menyampaikan jika pihaknya memperketat pengawalan suara dari saksi partai Demokrat untuk mengikuti pleno di PPK," jelasnya.

Menurut Djohan, ada data yang masuk dari C1 tertulis XXX, dan penjelasan dari KPU misalnya 1 bisa menjadi 441, kemudian kalau tertulis 001 bisa berubah menjadi 991, sehingga hal ini menurutnya sangat luar biasa.

Persoalanannya, kata Johan ada adalah sistem dari SIREKAP yang membuat polemik di partai politik seperti di Partai Demokrat sendiri, karena caleg-caleg yang ada di partai Demokrat merasa sangat dirugikan dengan polemik tersebut.

Baca Juga: Temukan 1.875 Surat Suara Rusak, KPU Sanggau Jelaskan Ini Penyebabnya

"Kita juga melihat pengurangan suara yang diperoleh dari Caleg-caleg partai demokrat Dapil 1 Kalbar sangat banyak kehilangan suara, khususnya saya sendiri Caleg DPR RI nomor urut 7 Dapil Kalbar 1 suara saya yang hilang sekitar 5 ribu lebih dan sekarang yang tersisa tinggal 3 ribu lebih," terangnya.

Dirinya berharap agar polemik ini tidak menjadi benturan, apalagi ia bersama Caleg yang ada merasa diadu domba dengan masalah tersebut, sehingga yang ada adalah saling curiga antar sesama Caleg.

"Saya kira hal ini bukan hanya di partai kita saja, namun mungkin juga terjadi di partai politik yang lainnya," terangnya.

Johan juga telah meminta kepada ketua KPU agar SIREKAP tersebut segera di take down agar tidak berjalan supaya tidak terjadi miss persepsi dan miss komunikasi.

Menurut penjelasan dari KPU, kata Johan akan menyampaikan kepada KPU pusat, karena KPU pusat mengambil datanya C1 yang dibawa, sehingga suara-suara yang ada akhirnya bertambah besar dan tidak berdasarkan dengan hasil yang ada lantaran adanya sistem penulisan tersebut.

"Saya yakin jika pihak KPU akan bekerja sesuai aturan dan berharap agar KPU bisa menjaga netralitasnya sebagai lembaga negara yang menjadi penyelenggara Pemilu sehingga hal-hal buruk yang tidak kita kehendaki akan terjadi." terangnya.

"Jangan dianggap air di Kalbar sangat tenang, namun bisa juga air itu menjadi keruh ketika KPU tidak bisa mengakomodir dan tidak dapat memberikan penjelasan," ucapnya.

Menurutnya Partai Demokrat adalah partai yang besar yang pernah memimpin yang tentunya memiliki saksi di 12 ribu lebih TPS yang ada di Kalbar dan pengawalan yang dilakukan juga sangat ketat, dan bila ada kecurangan maka akan diangkat dan dilaporkan melalui partai yang selanjutnya akan diteruskan ke pihak-pihak terkait seperti MK.

"Kita tidak terbiasa berbuat curang seperti yang disampaikan oleh ketua umum kami, dan kami berjuang dengan jujur yang berdasarkan hasil di lapangan. Tetapi jika ada oknum kader Demokrta yang coba bermain curang nantinya akan ada sanksi hukumnya, baik itu dari partai maupun dari lembaga penegak hukum yang ada di negara ini," tuturnya.

Baca Juga: Mantan Anggota KPU RI Viryan Aziz Meninggal, Ini Biodata Lengkapnya...

Ketika ditanya seberapa besar peluang dirinya untuk duduk sebagai anggota DPR RI, Johan mengatakan jika semua Caleg memiliki kesempatan yang sama, dan memang belum ada Caleg yang menonjol apalagi mengklaim jika dirinya jadi duduk di Senayan.

 

Editor: Faisal Rizal

Tags

Terkini

Terpopuler