Terkini, Petugas Evakuasi 5 Kantong Berisi Potongan Tubuh Penumpang Sriwijaya Air SJ 182

- 10 Januari 2021, 15:21 WIB
Prajurit Kopaska TNI AL berdiri di dekat kantong berisi jenazah dan serpihan dari pesawat Sriwijaya Air SJ 182 yang dievakuasi ke atas KRI Rigel-933 di perairan Kepulauan Seribu, Jakarta, Minggu (10/1/2021). ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan/wsj.
Prajurit Kopaska TNI AL berdiri di dekat kantong berisi jenazah dan serpihan dari pesawat Sriwijaya Air SJ 182 yang dievakuasi ke atas KRI Rigel-933 di perairan Kepulauan Seribu, Jakarta, Minggu (10/1/2021). ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan/wsj. /Sigid Kurniawan/ANTARA FOTO

WARTA SAMBAS – Selain puing dan properti penumpang pesawat Sriwijaya Air SJ 182 yang jatuh di Kepulauan Seribu, petugas juga mengevakuasi 5 kantong berisi potongan jenazah pada Minggu 10 Januari 2021 siang.

Sebagaimana diberitakan Pikiran-Rakyat.com dalam artikel berjudul “UPDATE Pencarian Sriwijaya Air SJ 182 Minggu Siang, 7 Kantong Potongan Tubuh Telah Dievakuasi”, potongan tubuh terus dievakuasi dari dasar laut.

Temuan baru dari lokasi jatuhnya pesawat Sriwijaya Air SJ 182 tersebut diserahkan Direktur Operasi Basarnas, Brigjen TNI (Mar) Rasman M.Tr (Han) kepada Tim DVI Polri, di Jakarta International Container Terminal (JICT) Tanjung Priok, Jakarta Utara, Minggu siang.

Baca Juga: Ada Tumpahan Minyak di Laut, Ini Kata Korpolairud

Selain 5 kantong potongan tubuh, Basarnas juga menyerahkan 3 kantong berisi puing-puing badan pesawat Sriwijaya Air SJ 182 beserta beberapa properti penumpang seperti pakaian dan lainnya.

Dengan penyerahan 5 kantong potongan tubuh tersebut, berarti hingga siang ini tercatat 7 kantong potongan tubuh yang berhasil dievakuasi untuk diidentifikasi di RS Polri Kramat Jati.

Diberitakan sebelumnya, Komando Pasukan Katak (Kopaska) dan Detasemen Jalamangkara (Denjaka), pasukan elit TNI juga diterjunkan untuk mencari korban dan puing pesawat Sriwijaya Air SJ182 yang jatuh di antara Pulau Laki dan Pulau Lancang, Kepulauan Seribu, DKI Jakarta.

Baca Juga: Penyebab Jatuhnya Pesawat Sriwijaya Air SJ 182 Menurut LAPAN

"Tim penyelam dari Kopaska dan Denjaka sudah melakukan persiapan dan malam ini semuanya sudah berada di lokasi," kata Laksamana Muda TNI Abdul Rasyid, Panglima Koarmada I, di Dermaga JICT II Tanjung Priok, Jakarta Utara, seperti dikutip WartaSambasRaya.com dari ANTARA, Sabtu 9 Januari 2021.

Titik koordinat jatuhnya pesawat Sriwijaya Air rute Jakarta-Pontinak itu, kata Rasyid, sudah diketahui dan disebar ke seluruh unsur personel terdekat. "Sudah ada empat hingga lima KRI yang mendekati lokasi kejadian," ujarnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Penerangan Angkatan Laut (Kadispenal) Laksamana Pertama TNI Julius Widjojono mengatakan, KRI yang dikerahkan dari Jajaran Koarmada I dan Lantamal III, yakni KRI Teluk Gili Manuk (onboard Tim Kopaska), KRI Kurau, KRI Parang, KRI Teluk Cirebon, KRI Tjiptadi, KRI Cucut -866, dan KRI Tenggiri.

Baca Juga: 2 Alat Canggih Diturunkan untuk Cari Black Box Sriwijaya Air SJ182

Sebelumnya, Kementerian Perhubungan (Kemenhub) membenarkan pesawat Sriwijaya Air rute Jakarta-Pontianak dengan nomor penerbangan SJ 182 hilang kontak pada pukul 14.40 WIB.

“Telah terjadi lost contact pesawat udara Sriwijaya rute Jakarta-Pontianak dengan ‘call sign' SJ 182. Kontak terakhir terjadi pada pukul 14.40 WIB,” kata Novie Riyanto, Direktur Jenderal Perhubungan Udara Kemenhub.

Novie mengatakan, kecelakaan pesawat Sriwijaya Air ini sedang dalam investigasi dan dikoordinasikan dengan Badan SAR Nasional (Basarnas) dan Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT).

Baca Juga: Dirut Sriwijaya Air: Pesawat dalam Kondisi Sehat

Diberitakan Pesawat Sriwijaya Air Boeing 737-500 tersebut dikabarkan lepas landas pada pukul 14.36 WIB, dan seharusnya tiba di Pontianak pada pukul 15.15 WIB.

Pesawat dengan nomor registrasi PK-CLC itu terlihat terbang ke arah Barat, lalu membelok ke arah Utara.

Terakhir kali kontak Sriwijaya Air dengan Air Traffic Control (ATC) saat pesawat tersebut melintasi bagian utara Jawa.

Dilanasir situs Flight Radar, pesawat Sriwijaya Air SJ 182 sempat kehilangan ketinggian sebelum hilang kontak. Kemudian Pesawat terjun bebas (freefall) sekitar 10.000 kaki ke 250 kaki, hanya dalam waktu kurang dari satu menit.***(Aldiro Syahrian/Pikiran-Rakyat.com)

Editor: Mordiadi

Sumber: Pikiran Rakyat


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah