Kematian Massal di KJA Waduk Jatiluhur, Diduga Karena Gas Beracun

- 2 Februari 2021, 20:29 WIB
Ikan mati massal di Waduk Jatiluhur.
Ikan mati massal di Waduk Jatiluhur. /Tangkapan Layar/YouTube Ukir Jejak Official

Ia mengungkapkan kematian massal ikan-ikan tersebut kepada Wakil Ketua Komisi IV DPR RI, Dedi Mulyadi yang datang ke lokasi KJA Waduk Jatiluhur di Jawa Barat tersebut.

Baca Juga: Ikan Cupang 'Hipnotis' Pemuda Ini untuk Curi Motor

Mengetahui hal tersebut, Dedi Mulyadi pun meminta pola di KJA Waduk Jatiluhur tersebut mestinya ditata kembali, mengadopsi pola pertanian padi. "Kayak penanaman padi. Semua terkelola, ada garis intruksinya, tidak jalan sendiri-sendiri. Termasuk, pencegahan penyakit," ujarnya.

Pola seperti itu diyakini Dedi akan dapat mengantisipasi kasus kematian ikan mati secara massal itu, yang ternyata terjadi setiap tahun di KJA Waduk Jatiluhur.

Dedi pun berencana menemui Direktur Perum Jasa Tirta 2 serta Menteri Kelautan dan Perikanan RI untuk mendiskusikan permasalahan kematian ikan secara massal di KJA Wajuk Jatiluhur tersebut. 

Terkait penyebab kematian puluhan ton ikan tersebut, Dedi pun sependapat kalau ikan tersebut diduga karena gas beracun dari sisa pakan yang mengendap di dasar waduk. 

Baca Juga: Sultan Sambas Lelang Ikan Cupang Koleksinya untuk Bantu Korban Bencana di Pulau Lemukutan

Pengelola KJA, lanjut Dedi, biasanya tidak memberi pakan saat hujan terus menerus. Alasannya, saat perut ikan penuh dalam kondisi air dingin dengan kandungan oksigen yang sedikit itu berpotensi menyebabkan kematian massal ikan.

Dedi mengatakan, sebenarnya pada Januari, Februari, dan Maret KJA Waduk Jatiluhur itu mesti dikosongkan. Cuma, para petani di sana masih berspekulasi untuk mendapat keuntungan, lantaran harga ikan sedang tinggi.

Alih-alih untung, ikan mereka malah mati, sampai ada beberapa pemilik KJA Waduk Jatiluhur meninggal karena stres atau serangan jantung atas kematian ikan secara massal tersebut.

Halaman:

Editor: Mordiadi

Sumber: Pikiran Rakyat


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah