Wow…GAR ITB ‘Serang Balik’ Para Tokoh Nasional Pembela Din Syamsudin

- 14 Februari 2021, 16:48 WIB
Wow…GAR ITB ‘Serang Balik’ Para Tokoh Nasional Pembela Din Syamsudin
Wow…GAR ITB ‘Serang Balik’ Para Tokoh Nasional Pembela Din Syamsudin /Kolase tangkap layar laporan GAR ITB dan Pikiran-Rakyat.com/Ade Bayu Indra/

WARTA SAMBAS – Setelah menuai kecaman dari tokoh-tokoh nasional, Gerakan Anti Radikalisme Institut Teknologi Bandung (GAR ITB) bukannya taubat, mereka malah ‘menyerang balik’ para pembela Mantan Ketua Umum (Ketum) PP Muhammadiyah Din Syamsudin.

“Mereka baca tidak surat yang dirilis GAR kepada KASN (Komisi Aparatur Sipil Negara)? Mereka baca tidak?," kata Shinta Madesari, Juru Bicara GAR ITB, seperti dikutip WartaSambasRaya.com dari Pikiran-Rakyat.com dalam artikel berjudul “Din Syamsuddin Dibela Tokoh dan Ormas Islam, GAR ITB: Mereka Baca Tidak?”, Minggu 14 Februari 2021.

Shinta mengaku enggan berkomentar banyak jika para tokoh nasional maupun Ormas Islam yang membela Din Syamsudin itu belum membaca surat GAR ITB kepada KASN. "Mereka boleh komentar apa saja, terserah mereka. Saya enggak bisa melarang orang untuk ngomen ya," katanya.

Ia menduga para tokoh nasional yang membela Din Syamsudin itu tidak mengetahui seluk beluk persoalan ini. “Saya berharap mereka yang komen itu sudah membaca dengan detail surat yang kami tujukan kepada KASN. Itu saja sih intinya," kata Shinta.

Secara garis besar, surat GAR ITB kepada KASN itu berisikan Din Syamsudin melanggar kode etik ASN  karena kerap menyerang pemerintah dengan kritik, bahkan tergabung dalam Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI) yang berseberangan dengan pemerintah.

Seperti diketahui, beberapa tokoh nasional yang membela Din Syamsudin itu, di antaranya Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) Jimly Asshiddiqie dan Sekretaris PP Muhammaddiyah Abdul Mu'ti.

Jimly Asshidiqie menyebut tudingan radikalisme terhadap Din Syamsuddin merupakan kelakuan buzzer yang sengaja ingin menimbulkan kebencian dan permusuhan.

Ia pun mendesak para pejabat dan tokoh publik di Indonesia yang mendukung para buzzer itu untuk berhenti menebar bibit-bibit kebencian dan provokasi. “Para pejabat dan tokoh-tokoh diimbau stop permusuhan,” cuit Jimly Asshidiqie melalui akun Twitter @JimlyAs.

Sementara Abdul Mu'ti dengan terang-terangan memberi penjelasan mengapa Din Syamsuddin tidak bisa disebut sebagai pendukung radikalisme sebagaimana yang dituduhkan GAR ITB.

Halaman:

Editor: Mordiadi

Sumber: Pikiran Rakyat


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah