Kepastian Haji 2021, Menag Yaqut Cholil: Insya Allah Besok (Kamis) Siang akan Kami Umumkan

- 2 Juni 2021, 22:31 WIB
Kepastian Haji 2021, Menag Yaqut Cholil: Insya Allah Besok (Kamis) Siang akan Kami Umumkan
Kepastian Haji 2021, Menag Yaqut Cholil: Insya Allah Besok (Kamis) Siang akan Kami Umumkan /ANTARA/

WARTA SAMBAS – Kementerian Agama (Kemenag) RI akan mengumumkan kepastian apakah Calon Jemaah Haji Indonesia berangkat ke Makkah, Arab Saudi atau tidak pada 2021 ini.  

“Insya Allah besok (Kamis) siang akan kami umumkan secara resmi di Kantor Kementerian Agama," kata Yaqut Cholis Qoumas, Menteri Agama (Menag), seperti dikutip WARTA SAMBAS dari ANTARA, Rabu 2 Juni 2021.

Menag Yaqut Cholil akan mengumumkan pada Kamis 3 Juni 2021, apakah Indonesia menunggu informasi Haji dari Pemerintah Arab Saudi atau kembali tidak memberangkatkan Calon Jemaah Haji seperti pada 2020. "Bersama Komisi VIII DPR RI tadi sudah bicara, mendiskusikan pelaksanaan ibadah Haji mulai A sampai Z,” katanya.  

Diskusi yang dimaksudkan Yaqut Cholil tersebut, yakni Rapat Kerja (Raker) secara tertutup untuk membahas penyelenggaraan Haji yang hingga saat ini belum mendapat kepastian dari Pemerintah Arab Saudi.

Baca Juga: KABAR BAIK Bagi Jemaah Haji Indonesia: WHO Akui Vaksin Sinovac dan Sinopharm

Pemerintah Indonesia belum mendapat kepastian apakah Arab Saudi membuka pemberangkatan ibadah Haji untuk jemaah luar negeri atau tidak.

Tidak adanya kejelasan membuat pemerintah Indonesia telah kehabisan waktu, sehingga harus mengambil sikap.

Diisinggung mengenai pengumuman yang dilakukan Kamis esok, Yaqut Cholil beralasan keputusan harus disusun dengan bahasa yang tepat dan tidak menimbulkan persepsi yang salah.

Untuk itu, ia meminta media massa dan masyarakat untuk bersabar. "Sabar sedikit, kan harus ditata supaya tidak ada yang salah yang disampaikan ke publik. Harus benar dan transparan yang disampaikan ke publik, itu kan tuntutannya. Kita akan sampaikan itu, jadi mohon sabar sedikit," ucap Yaqut Cholil.

Terkait Vaksin Sinovac asal China yang telah akui Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), Yaqut Cholil enggan mengomentarinya.. "Itu (vaksin) kan urusannya bukan urusan dengan Menteri Agama," pungkasnya.

Baca Juga: Indonesia Buru Vaksin Johnson and Johnson, Menag Yaqut Cholil: untuk Jemaah Haji

Diberitakan sebelumnya, WHO telah mengakui Vaksin Sinovac dan Sinopharm. Ini menjadi kabar baik bagi Calon Jemaah Haji Indonesia yang dikabarkan batal berangkat ke Makkah Arab Saudi pada 1442 Hijriyah tahun ini.

Indonesia dikabarkan tidak mendapat kuota Haji 2021, lantaran Vaksin Covid-19 yang disuntikkan ke Calon Jemaah Haji tidak sesuai dengan yang disyaratkan Pemerintah Arab Saudi.

Namun dengan diakuinya Vaksin Sinovac dan Sinopharm, tentunya akan mempermudah Warga Negara Indonesia (WNI) untuk bepergian ke luar negeri, termasuk yang akan menunaikan ibadah Haji atau Umrah ke Makkah Arab Saudi pada 1442 Hijriyah.

"Paling tidak, dengan Sinovac masuk list WHO, kita harap Pemerintah Arab Saudi membuka diri. Mestinya yang masuk WHO itu friendly," kata Erick Thohir, Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN).

Terkait pentingnya persetujuan Pemerintah Arab Saudi pascadiakui Vaksin Sinovac dan Sinopharm oleh WHO ini, kata Erick Thohir, bukan di bawah kendali Kementerian BUMN, melainkan Kementerian Luar Negeri (Kemenlu).

"Saya hanya menyampaikan ini masuk list. Kita senang vaksin impor kita bukan kaleng-kalengan. Apakah untuk bisnis atau umrah, domain-nya bukan saya, tapi di Kemenlu," jelas Erick Thohir.

Diakuinya Vaksin Sinovac dan Sinopharm ini, ungkap Erick Thohir merupakan buah kolaborasi Kementerian BUMN, Kemenlu dan Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI.

Seperti diketahui, WHO mengesahkan penggunaan Vaksin Sinovac. Bahkan vaksin buatan China tersebut akan masuk program COVAX WHO.

Selama ini, vaksin yang paling banyak dikirim WHO ke negara-negara berkembang adalah AstraZeneca karena harganya terjangkau dan mudah penyimpanannya.

"Sekarang adalah momen yang krusial untuk segera mendistribusikan vaksin ini ke orang-orang yang membutuhkan," kata Tedros Adhanom Ghebreyesus, Direktur Jenderal WHO.

Dengan pengesahan ini, Sinovac menjadi Vaksin Covid-19 kedelapan yang diakui WHO. Namun apabila dilihat dari sisi asal negara produsennya, Sinovac adalah Vaksin Covid-19 kedua asal China, setelah vaksin Sinopharm.

Hasil uji WHO menunjukkan, Vaksin Sinovac memiliki efikasi 51 persen untuk mencegah gejala Covid-19 yang parah.

Hal tersebut sejalan dengan pengujian yang dilakukan badan regulator di berbagai negara, di mana angka efikasi Sinovac direntang 51-94 persen.

Sementara pihak Sinovac mengaku sudah mendistribusikan sekitar 600 juta dosis hingga 31 Mei 2021 dan 430 juta di antaranya telah disuntikkan ke masyarakat.

"Uji klinis telah memberikan bukti kuat yang mendukung penggunaan Vaksin Sinovac di 40 negara," kata Weidong Yin CEO Sinovac.***

Editor: Mordiadi

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x