Ketahui Penyebab Anak Remaja Anda Susah Curhat ke Orang Tua Disini

22 Februari 2021, 22:18 WIB
Ilustrasi remaja frustasi /Pixabay/PDPics

WARTA SAMBAS - Beranjak dewasa, kedekatan orang tua dengan anak yang sudah remaja menjadi berkurang. Ketika dulu waktu kecil sering cerita sama mama dan papa, mengapa sekarang jadi kurang nyaman untuk curhat.

Sebenarnya, apa alasan di balik anak remaja yang jadi susah untuk curhat berbagai hal ke orang tua?

Alasan Mengapa Remaja Sulit Curhat kepada Orang Tua

Bukan tanpa alasan bila anak remaja jarang atau bahkan tidak pernah berbagi cerita dengan orang tuanya. Menurut Ikhsan Bella Persada, M.Psi., Psikolog, hal ini umumnya disebabkan oleh adanya masalah dalam hubungan atau pola asuh.

Baca Juga: TERBARU. Tak Perlu Input Nomor KIP Kuliah di Halaman Pendaftaran SNMPTN, Simak Penjelasannya…

Menurutnya, bila Anda sebagai orang tua bersikap terlalu otoriter atau permisif kepada anak usia remaja, ia cenderung tidak nyaman dan tidak mau lagi curhat.

“Orang tua yang otoriter atau permisif biasanya memang membuat anak-anaknya jadi enggan bercerita ke orang tua. Karena, ketika mereka cerita, biasanya orang tua otoriter cenderung menyalahkan dan memaksakan kehendak,” jelas Ikhsan.

“Kalau yang permisif, seolah-olah anak merasa tidak dihargai karena orang tuanya cenderung cuek dan membiarkan anaknya. Orang tua juga bisa jadi tidak menanyakan anak bagaimana kondisinya sehari-hari,” tambahnya.

Baca Juga: BSU Kemenag Rp600 Ribu Cair, Segera Cek Link simpatika.kemenag.go.id

Selain itu, orang tua yang tidak mendidik untuk membiasakan diri saling bercerita juga bisa menyebabkan remaja menjadi tertutup.

“Kalau orang tua biasa cerita kejadian sehari-hari, anak juga akan merasa ‘Oh, Mama ngalamin kejadian ini hari ini’. Nantinya, anak jadi tahu kalau ada suatu kejadian yang dialami akan cerita ke orang tuanya,” tutur Ikhsan.

Ia juga menambahkan, remaja cenderung enggan curhat ke orang tuanya karena ia merasa lebih percaya dan akrab dengan teman sebayanya, sehingga lebih banyak cerita ke temannya.

“Kalau cerita ke teman sebaya, anak akan merasa relate dengan masalah yang dialami,” ujar Ikhsan.***

Editor: Yuniardi

Sumber: dokter

Tags

Terkini

Terpopuler