Siap-siap!!! Guru di Kalimantan Barat yang Ngajarnya Bagus akan Direkam

- 21 Januari 2021, 17:17 WIB
Ilustrasi proses belajar mengajar
Ilustrasi proses belajar mengajar /Tangkapan layar Buku Tematik 6 kelas 6/Metro Lampung News/Hanisaul Khoiriyah

WARTA SAMBAS – Untuk mengoptimalkan proses belajar mengajar sistem online atau Dalam Jaringan (Daring) di tengah pandemi Coronavirus Disease 2019 (Covid-19) ini, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kalimantan Barat (Kalbar) akan merekam guru yang mengajarnya bagus.

Rekaman guru yang sedang mengajar itu akan disimpan dalam bentuk ‘file’. Selanjutnya akan diberikan secara cuma-cuma ke peserta didik di mana pun di Kalbar ini, untuk ‘di-play’ di rumah. “Itu rencana ke depannya," kata Sugeng Hariadi, Kepala Disdikbud Kalbar, dikutip WartaSambasRaya.com dari ANTARA, Kamis 21 Januari 2021.

Melalui program ini, baik guru maupun peserta didik, tidak harus selalu menggunakan kuota internet dalam proses belajar mengajar. “Sampai saat ini kita masih menerapkan pembelajaran sistem online,” kata Sugeng.

Baca Juga: Kerensia Valeria Emang Keren: Orang Indonesia Pertama Peraih Emas Olimpiade Bahasa Inggris

Perekaman ini dinilai menjadi solusi terbaik untuk meminimalisir penggunaan kuota internet. Mengingat sampai saat ini belum ada tanda akan dimulainya proses pembelajaran tatap muka di Kalbar.

Apalagi saat ini, dari 14 kabupaten di Kalbar, hanya Kabupaten Mempawah yang masuk Zona Kuning atau berisiko rendah penyebaran Covid-19. Sementara yang lainnya Zona Oranye atau berisiko sedang.

Sugeng mengungkapkan, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) memiliki banyak materi ajar yang bisa digunakan selama menerapkan pembelajaran sistem online.

Baca Juga: Guru Swasta Jangan Sampai Lengah, Ini Jadwal Seleksi PPPK 2021

Setiap Kepala SMA atau SMK sederajat pun diingatkan untuk tidak menggelar pembelajaran tatap muka, sampai diizinkan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kalbar.

Gubernur Kalbar, Sutarmidji sudah mengeluarkan surat edaran ke Bupati dan Walikota untuk menunda pembelajaran tatap muka sampai 15 Februari 2021.

Diberitakan sebelumnya, dari 14 kabupaten/kota di Provinsi Kalbar, hanya Kabupaten Mempawah yang berisiko rendah (Zona Kuning) penyebaran Covid-19.

“Sementara 13 kabupaten/kota lainnya berada di zona oranye (risiko sedang),” kata Harisson, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Kalimantan Barat.

Berikut ke-13 kabupaten/kota tersebut:

  1. Kota Pontianak
  2. Kota Singkawang
  3. Kabupaten Sanggau
  4. Kabupaten Melawi
  5. Kabupaten Sambas
  6. Kabupaten Ketapang
  7. Kabupaten Kapuas Hulu
  8. Kabupaten Kayong Utara
  9. Kabupaten Sekadau
  10. Kabupaten Kubu Raya
  11. Kabupaten Landak
  12. Kabupaten Sintang, dan
  13. Kabupaten Bengkayang

Baca Juga: Menteri Nadiem: Prioritas Merdeka Belajar 2021, Salah Satunya Fokus Pembiayaan Pendidikan

Peta penyebaran Covid-19 di Provinsi Kalbar tersebut tercatat hingga 17 Januari 2021 lalu. “Sementara sampai 19 Januari kemarin, sudah ada 3.602 kasus konfirmasi positif Covid-19 di Kalbar. Dari jumlah tersebut, 345 orang masih dalam masa isolasi, 3229 orang dinyatakan sembuh dan sudah ada 28 orang yang meninggal," rinci Harisson.

Lantaran semakin banyak yang terkonfirmasi Covid-19, Harisson berharap, Pemerintah Daerah (Pemda) bisa mengambil langkah penelusuhan dan pencegahan, supaya angka masyarakat yang terinfeksi bisa diperkecil.

"Kalau kita tidak melakukan penelusuran kasus Covid-19, maka pemerintah tidak akan mengetahui berapa banyak masyarakat yang tertular dan itu berisiko pada semakin banyaknya masyarakat yang terdampak Covid-19," ujar Harisson.***

Editor: Mordiadi

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x