WARTA SAMBAS – Abu Nawas, seorang punjangga Arab yang sangat terkenal. Semasa hidupnya ia diketahui orang-orang sebagai sosok yang gemar berbuat maksiat dan agak gila.
Di antara kegemaran Abu Nawas, menenggak Minuman Keras (Miras) atau khamar. Sehingga orang-orang di zamannya menjulukinya sebagai Penyair Khamar.
Dilansir dari NU Online, Abu Nawas bahkan pernah membuat satu syair tentang khamar yang bikin darah khalifah mendidih. Berikut kutipannya:
"Biarkan masjid diramaikan oleh orang-orang yang rajin ibadah, kita di sini saja, bersama para peminum khamar, dan saling menuangkan Tuhanmu tidak pernah berkata, celakalah para pemabuk. Tapi Dia pernah berkata, celakalah orang-orang yang salat".
Baca Juga: Arab Saudi Bakal Atur Ulang Usia Minum serta Hak Kontrak Pernikahan untuk Perempuan
Karena syair tersebut, Khalifah Harun Ar-Rasyid yang pusat pemerintahannya saat itu berada di Iraq sempat marah, bahkan ingin memenggal leher si Abu Nawas.
Tetapi, ada orang yang mengatakan kepada Ar-Rasyid, “Wahai Amirul Mukminin (Pemimpun Umat Islam-red), para penyair mengatakan apa-apa yang tidak mereka lakukan. Maafkanlah dia (Abu Nawas-red)".
Berdasarkan salah satu riwayat, saat Abu Nawas meninggal dunia, Imam Asy-Syafi’i enggan mensalati jenazahnya.
Baca Juga: 75 Orang WNI Jemaah Umrah di Arab Saudi Terkonfirmasi Positif Covid-19
Namun saat jasad Abu Nawas hendak dimandikan, orang-orang menemukan secarik kertas di salah satu kantong baju Abu Nawas, kertas itu bertuliskan syair. Berikut bunyinya:
"Wahai Tuhanku, dosa-dosaku terlalu besar dan banyak, tapi aku tahu bahwa ampunan-Mu lebih besar.
Jika hanya orang baik yang boleh berharap kepada-Mu, kepada siapa pelaku maksiat akan berlindung dan memohon ampunan?
Aku berdoa kepada-Mu, seperti yang Kau perintahkan, dengan segala kerendahan dan kehinaanku.
Jika Kau tampik tanganku, lantas siapa yang memiliki kasih-sayang?
Hanya harapan yang ada padaku ketika aku berhubungan dengan-Mu dan keindahan ampunan-Mu dan aku pasrah setelah ini.”
Baca Juga: Niat Puasa Rajab, Lengkap Tulisan Arab, Latin dan Artinya...
Setelah membaca syair tersebut, Imam Syafi’i pun menangis sejadi-jadinya. Dan langsung mensalati jenazah Abu Nawas bersama orang-orang yang hadir.***