Abu Nawas Bikin Imam Syafi’i Menangis Sejadi-jadinya dengan Syair Ini…

- 6 Maret 2021, 18:18 WIB
Abu Nawas Bikin Imam Syafi’i Menangis Sejadi-jadinya dengan Syair Ini…
Abu Nawas Bikin Imam Syafi’i Menangis Sejadi-jadinya dengan Syair Ini… /Michal Jarmoluk/Pixabay

WARTA SAMBAS – Abu Nawas, seorang punjangga Arab yang sangat terkenal. Semasa hidupnya ia diketahui orang-orang sebagai sosok yang gemar berbuat maksiat dan agak gila.

Di antara kegemaran Abu Nawas, menenggak Minuman Keras (Miras) atau khamar. Sehingga orang-orang di zamannya menjulukinya sebagai Penyair Khamar.

Dilansir dari NU Online, Abu Nawas bahkan pernah membuat satu syair tentang khamar yang bikin darah khalifah mendidih. Berikut kutipannya:

"Biarkan masjid diramaikan oleh orang-orang yang rajin ibadah, kita di sini saja, bersama para peminum khamar, dan saling menuangkan Tuhanmu tidak pernah berkata, celakalah para pemabuk. Tapi Dia pernah berkata, celakalah orang-orang yang salat".

Baca Juga: Arab Saudi Bakal Atur Ulang Usia Minum serta Hak Kontrak Pernikahan untuk Perempuan

Karena syair tersebut, Khalifah Harun Ar-Rasyid yang pusat pemerintahannya saat itu berada di Iraq sempat marah, bahkan ingin memenggal leher si Abu Nawas.

Tetapi, ada orang yang mengatakan kepada Ar-Rasyid, “Wahai Amirul Mukminin (Pemimpun Umat Islam-red), para penyair mengatakan apa-apa yang tidak mereka lakukan. Maafkanlah dia (Abu Nawas-red)".

Berdasarkan salah satu riwayat, saat Abu Nawas meninggal dunia, Imam Asy-Syafi’i enggan mensalati jenazahnya.

Baca Juga: 75 Orang WNI Jemaah Umrah di Arab Saudi Terkonfirmasi Positif Covid-19

Namun saat jasad Abu Nawas hendak dimandikan, orang-orang menemukan secarik kertas di salah satu kantong baju Abu Nawas, kertas itu bertuliskan syair. Berikut bunyinya:

"Wahai Tuhanku, dosa-dosaku terlalu besar dan banyak, tapi aku tahu bahwa ampunan-Mu lebih besar.

Jika hanya orang baik yang boleh berharap kepada-Mu, kepada siapa pelaku maksiat akan berlindung dan memohon ampunan?

Aku berdoa kepada-Mu, seperti yang Kau perintahkan, dengan segala kerendahan dan kehinaanku.

Jika Kau tampik tanganku, lantas siapa yang memiliki kasih-sayang?

Hanya harapan yang ada padaku ketika aku berhubungan dengan-Mu dan keindahan ampunan-Mu dan aku pasrah setelah ini.

Baca Juga: Niat Puasa Rajab, Lengkap Tulisan Arab, Latin dan Artinya...

Setelah membaca syair tersebut, Imam Syafi’i pun menangis sejadi-jadinya. Dan langsung mensalati jenazah Abu Nawas bersama orang-orang yang hadir.***

Editor: Mordiadi

Sumber: Instagram NU Online @nuonline_id


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah