Kisah Habib Al-Najar, Tokoh yang Dikenal dalam Surah Yasin

- 27 Maret 2024, 05:19 WIB
Ilustrasi. Bacaan Surah Yasin lengkap 83 Ayat teks Arab, latin, arti bahasa Indonesia dibaca saat malam Jumat disertai keutamaan dan link download PDF.
Ilustrasi. Bacaan Surah Yasin lengkap 83 Ayat teks Arab, latin, arti bahasa Indonesia dibaca saat malam Jumat disertai keutamaan dan link download PDF. /PIXABAY/@Imenbonoise

Imam Ibnu Katsir (Tafsir al-Qur’an al-‘Azhim, Jilid 3, h. 568-569), bahkan mengutip sebuah hadis, yang menunjukkan penegasannya, bahwa Habib al-Najar adalah “Shahibu Yasin” atau seseorang yang namanya disebutkan di dalam surah Yasin, sebagaimana bunyi hadis yang disampaikan oleh Ibnu Abi Hatim berikut.

“Dari ‘Abdul Malik Ibnu ‘Umayr yang mengatakan bahwa ‘Urwah Ibnu Mas’ud al-Tsaqafi r.a. pernah berkata kepada Nabi saw., ‘Utuslah aku kepada kaumku, aku akan menyeru mereka untuk memeluk Islam.’ Maka Rasulullah saw. bersabda, ‘Sesungguhnya aku merasa khawatir bila mereka nanti akan membunuhmu.’ Urwah berkata, ‘Seandainya mereka menjumpaiku sedang tidur, mereka tidak berani membangunkanku.’

Baca Juga: Ngebuburit Bersama Komunitas Honda Supra Club Chapter Pontianak, Asmo Kalbar Berikan Edukasi Safety Riding

Akhirnya Rasulullah saw. bersabda, ‘Pergilah kamu.’ Maka ‘Urwah berangkat menuju tempat berhala Lata dan ‘Uzza, lalu ia berkata, ‘Sungguh aku benar-benar akan melakukan suatu hal yang akan membuatmu celaka besok pagi.’ Maka orang-orang Tsaqif marah, dan ‘Urwah berkata, ‘Hai orang-orang Tsaqif, sesungguhnya tiada ketinggian lagi bagi Lata dan tiada kejayaan lagi bagi ‘Uzza. Maka masuk Islamlah kalian, niscaya kalian selamat.’ ‘Hai orang-orang yang tergabung di dalam persekutuan, sesungguhnya tiada kejayaan lagi bagi ‘Uzza dan tiada ketinggian lagi bagi Lata.

Masuk Islamlah kalian, niscaya kalian selamat.’ ‘Urwah mengucapkan kalimat tersebut sebanyak tiga kali dengan suara yang lantang, lalu ada seorang lelaki dari kaum yang membidikkan anak panahnya ke arah dia dan mengenai anggota tubuh yang mematikan.

Akhirnya ‘Urwah gugur. Ketika peristiwa tersebut sampai beritanya kepada Rasulullah Saw., maka beliau bersabda: Orang ini senasib dengan apa yang dialami oleh lelaki yang disebutkan di dalam surah Yasin. Ia berkata, ‘Alangkah baiknya sekiranya kaumku mengetahui apa yang menyebabkan Tuhanku memberi ampun kepadaku dan menjadikan aku termasuk orang-orang yang dimuliakan.’ (H.R. Al-Hakim)

Melalui riwayat ini menjadi jelas bahwa laki-laki dari ujung kota yang dimaksud oleh Q.S. Yasin [36]: 20 adalah Habib al-Najar. Kesimpulan yang dikuatkan oleh hadis riwayat Imam al-Hakim dan juga para mufasir.

Beberapa Citra Habib al-Najar

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), salah satu makna citra adalah gambaran yang dimiliki banyak orang mengenai pribadi. Dalam hal ini, gambaran mengenai pribadi al-Najar menurut para ulama tafsir. Pertama, al-Najar dicitrakan sebagai orang yang beriman.

Tanda keberimanannya adalah kepercayaannya terhadap para utusan yang datang ke Antiokhia untuk mendakwahkan tauhid kepada kaumnya. Bahkan al-Najar juga menyeru kepada kaumnya, penduduk Antiokhia, untuk mengikuti apa yang disampaikan oleh para utusan, untuk beriman kepada Allah. Seperti bunyi Q.S. Yasin [36]: 21:

Halaman:

Editor: Y. Dody Luber Anton


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x