Legenda Rakyat Kalbar, Kisah Keberadaan Naga dan Buaya di Sungai Kapuas

- 1 April 2024, 23:38 WIB
Sungai Kapuas, Kalimantan Barat, Salah Satu Wisata Susur Sungai Terbaik di Indonesia
Sungai Kapuas, Kalimantan Barat, Salah Satu Wisata Susur Sungai Terbaik di Indonesia /indonesia.travel

WARTA SAMBAS – Sungai Kapuas merupakan Sungai yang memiliki panjang keseluruhan 1.143 kilometer, menjadikan sungai terpanjang di Indonesia, dan Di balik itu sungai Kapuas ternyata banyak menyimpan kisah menarik untuk kita simak.

Nama sungai Kapuas sendiri di yakini beberapa masyarakat Kalimantan Barat di ambil dari sebuah nama tempat Kabupaten Kapuas Hulu, Masyarakat Kab.Kapuas Hulu juga menyebutnya sebagai Sungai Kapuas Buhang.

Baca Juga: Bolehkah Meninggalkan Salat karena Pesta Pernikahan dan Sudah Berhias, Ini Penjelasannya

Ada juga yang menyebut Sungai Kapuas sebagai Sungai Batang Lawi, kesultanan Banjar menggunakan nama itu mengacu pada nama sebuah daerah Lawie atau Lawi yang kini di kenal Sebagai Kabupaten Melawi.

Ada sebuah cerita rakyat Kalimantan Barat yang Berkaitan dengan Sungai Kapuas tersebut, di kisahkan pada dahulu kala terdapat sebuah kerajaan yang bernama kerajaan Kahayan Hilir, yang bertepatan di Pulau Mintin.

Kerjaan tersebut di Pimpin oleh seorang Raja yang sangat bijaksana dan sangat di cintai oleh rakyatnya karena kepemimpinan raja tersebut yang sangat adil dan bijaksana.

Raja tersebut memiliki dua orang putra kembar bernama Naga dan Buaya. Kedua putra kembarnya itu di harapkan sang Raja bisa menjadi penerus Tahta dan meneruskan dirinya yang setia melindungi setiap rakyatnya yang ada di Kerajaan Kahayan Hilir Tersebut.

Baca Juga: Perempuan Ahli Surga Pengasuh Rasulullah, Kisah Sosok Ummu Aiman

Namun sang raja menyadari kedua anaknya tersebut memiliki sifat yang bertolak belakang, sehingga membuat sang raja binggung untuk memilih salah satu anak kembarnya tersebut untuk melanjutkan Tahtanya.

Suatu ketika sang raja ingin pergi meninggalkan kerjaan tersebut dan meyendiri di tempat yang sangat jauh, sehingga di menitipkan kepemimpinan istana kepada kedua Putra Kembarnya tersebut.

Naga yang memiliki sifat yang sangat jahat tersebut, memanfaatkan kemimpinan yang di serahkan oleh ayahnya kepada dirinya dan Buaya, dengan menarik pajak dengan biaya yang sangat besat sehingga membuat banyak rakyat yang merasa keberatan.

Tidak hanya itu Naga juga melakukan rakyatnya dengan semena-mena, Buaya yang menyaksikan kejahatan oleh saudaranya tersebut merasa geram dan menantang Naga hingga terjadilah keributan di atara Naga dan Buaya.

Baca Juga: Chord Gitar dan Lirik Lagu Juwita Malam dengan Nada Dasar C, Dipopulerkan Slank

Keributan antara Naga dan Buaya menjadi perang saudara, hingga menjadi dampak buruk kepada rakyat di Kerajaan Kahayan Hilir, hal tersebut tampa di sadari keduanya terdengar oleh Sang Raja.

Sang Raja pun merasa marah dan geram karena kedua tidak bisa menjalankan titahnya dengan benar selama ia meninggalkan Kerajaan Kahayan Hilir, Raja tersebut pun Mengutuk Kedua anaknya tersebut menjadi Naga dan Buaya yang sesungguhnya.

Konon katanya sang Naga dan Buaya jelmaan Kedua anak kembar dari sang Raja tersebut Meninggalkan kota kerajaan dan bersembunyi di Sungai Kapuas untuk sepanjang hidup mereka.

Beberapa orang percaya keduanya hingga kini menjadi penunggu Sungai Kapuas atau Puaka sebutan pedundul setempat.***

Editor: Y. Dody Luber Anton


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah