Network
WARTA SAMBAS – Line diklaim sebagai aplikasi pengirim pesan instan terlaris setidaknya di 42 negara. Termasuk Jepang. Namun kabar tidak sedap menghampiri para penggunanya di seluruh dunia.
Baru-baru data pengguna Line di Jepang dikabarkan bocor ke Pemerintah China. Lantaran perusahaan pengembangnya berafiliasi dengan perusahaan yang berpusat di Shanghai negeri tirai bambu tersebut.
Perusahaan tersebut, seperti dilansir WartaSambasRaya.com dari Nikkei Asia, memberikan akses informasi pribadi pengguna Line di Jepang ke pemerintah China.
Diketahui, Line memang tidak memberi penjelasan secara detail tentang akses asing ke data dalam kebijakan privasinya.
Baca Juga: Pemilik Aplikasi TikTok Akuisisi Perusahaan Pengembang ‘Mobile Legends’ Senilai 57,6 Triliun Rupiah
Data pengguna yang dapat diakses oleh mereka antara lain nama, nomor telepon, ID, dan beberapa konten obrolan yang tidak terenkripsi seperti aplikasi perpesanan lainnya.
Sesuai dengan penjelasan pihak Line, bahwa perusahaan China itu diberi akses sejauh yang diperlukan untuk melakukan tugasnya. Namun, Line mengaku tidak mengetahui ada akses tidak ‘sah’ ke data Jepang maupun negara lain saat ini.
Line Corp sejauh ini memang tidak memberi penjelasan secara detail tentang akses asing ke data dalam kebijakan privasinya.
Mereka mengatakan telah bergerak untuk menutup akses data tersebut dan melaporkan insiden tersebut ke Komisi Perlindungan Informasi Pribadi Jepang. Juga akan membentuk komite untuk menyelidiki insiden kebocoran data tersebut.
