Jika Mau Bertahan di Era Digital, Media Harus Bisa Bertransformasi

- 23 Februari 2024, 00:13 WIB
Ilustrasi media online.
Ilustrasi media online. /Pixabay/geralt/

‘’Kalau sekarang sudah tidak bisa, dulu suara pembaca hanya dimuat satu atau dua paling kecil dipojok. Kalau sekarang, komunikasi media sifatnya dua arah,’’ ungkapnya.

Menurut dia, ketika sekarang ini media tidak membuka kolom komentar dan tidak membuka respon dari pembaca media, media tersebut dapat dipastikan akan ditinggalkan oleh pembacanya.

‘’Makanya itu menjadi tantangan tersendiri dalam komunikasi dua arah bagaimana media bisa berbuat. Ditambah, selain perubahan teknologi, (digitalisasi) bisa mempengaruhi bisnis media,’’ kata dia.

Ia juga teringat diawal mendirikan media ini. Ketika itu, iklan dan banner di media online masih sangat laku dan sangat mahal. Tetapi sekarang ini, dengan adanya periklanan digital seperti google ads membuat harga iklan di media sangat murah.
.
‘’Kenapa? Karena misalnya satu klik hanya dibayar 50 rupiah. Jadi kita dibayar per klik 50 rupiah. Semakin banyak klik, kita baru bisa lebih banyak (pendapatan). Tapi itu pun harus sharing dengan si google itu sendiri,’’ ungkapnya.

Baca Juga: Asmo Kalbar Berikan Pembekalan Juara Regional Festival Vokasi Satu Hati SMK

Oleh karenanya, Sukri mengatakan, banyak media yang mengalami tantangan ini terutama media di daerah yang memiliki modal yang tidak cukup dan besar. Tantangan tersebut semakin besar bagi media daerah yang memiliki pengiklan yang tidak banyak.

‘’Hal inilah yang membuat media juga banyak yang akhirnya kehilangan independensinya. Misalnya media-media di daerah yang mengajukan diri menjadi teman penguasa dan sebagainya,’’ jelasnya.

Karena di media nasional juga, ujarnya, ada pesan-pesan yang memiliki penguatan-penguatan ideologi, kepentingan penguasa dan sebagainya. Menurutnya, hal inilah yang menyebabkan hak untuk tau menjadi tereduksi (berkurang).

‘’Ditambah sekarang ini menghadapi tantangan-tantangan yang tidak gampang. Ini berat sekali memang tantangan media saat ini. Tidak sedikit media-media berguguran, PHK, perampingan dan sebagainya,’’ pungkasnya.***

Halaman:

Editor: Y. Dody Luber Anton


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah