Bendung Penyebaran Covid-19, Jepang akan Perluas Keadaan Darurat

13 Januari 2021, 16:00 WIB
Wartawan mengambil gambar cincin raksasa Olimpiade pada 1 Desember 2020 di Tokyo, Jepang. /

WARTA SAMBAS RAYA - Pemerintah Jepang berencana untuk memperluas keadaan darurat yang diumumkan untuk wilayah Tokyo pekan lalu ke tujuh prefektur tambahan pada Rabu dalam upaya untuk membendung penyebaran Covid-19, lapor media NHK.

Langkah tersebut dilakukan setelah gubernur Osaka, Hyogo, Aichi, dan beberapa prefektur lainnya yang terpukul keras oleh Covid-19, meminta pemerintah mengumumkan keadaan darurat di wilayah mereka.

Status keadaan darurat itu dapat memberi otoritas lokal suatu dasar hukum untuk membatasi pergerakan penduduk dan bisnis.

Baca Juga: Selain Tutup Tempat Ibadah, Pemerintah China Juga Larang Perayaan Besar Imlek

Perdana Menteri Yoshihide Suga khawatir tentang pengambilan tindakan yang akan menghambat aktivitas ekonomi itu, sementara dia telah menunjukkan wajah berani dalam menghadapi tantangan yang meningkat saat Jepang akan menjadi tuan rumah Olimpiade yang tertunda di Tokyo tahun ini.

Saat infeksi virus corona mencapai rekor tertinggi dalam gelombang ketiga wabah Covid-19 di Jepang, jajak pendapat menunjukkan bahwa masyarakat semakin menentang untuk mengadakan pertandingan olahraga musim panas tahun ini.

Dalam survei NHK yang diterbitkan pada Rabu 13 Januari 2021, dilansir dari Antara, hanya 16 persen responden yang mengatakan Olimpiade harus dilanjutkan tahun ini, atau turun 11 poin dari jajak pendapat sebelumnya pada bulan lalu. Sementara 77 persen responden berpikir pertandingan-pertandingan harus dibatalkan atau ditunda.

Baca Juga: Bendung Penyakit Menular, Pemerintah Malaysia Wajibkan Majikan Biayai Imunisasi

Pemerintah akan mengadakan pertemuan dengan sebuah panel penasehat pada Rabu untuk memutuskan status keadaan darurat yang diperluas.

Penambahan prefektur Osaka, Kyoto, Hyogo, Fukuoka, Aichi, Gifu, dan Tochigi yang diperkirakan memasuki status keadaan darurat akan mencakup sekitar 55 persen populasi Jepang.

Namun, deklarasi darurat terbaru cakupannya jauh lebih sempit daripada keadaan darurat pertama pada musim semi lalu.

Keadaan darurat kali ini berfokus untuk mencegah penularan di bar dan restoran, sambil mendorong warga untuk tetap tinggal di rumah sebanyak mungkin. Keadaan darurat ditetapkan untuk berlangsung hingga 7 Februari.

Jepang sejauh ini telah mencatat sekitar 298.000 kasus virus corona dan 4.192 kematian akibat Covid-19, menurut penghitungan NHK.***

Nb: Untuk mengetahui berita seputar kilas balik atau kaleidoskop 2020 dan peruntungan di tahun 2021 (shio kerbau), dapatkan informasinya di Warta Sambas Raya yang akan selalu menjadi referensi informasi terkini bagi Anda.

Editor: Suryadi

Sumber: REUTERS ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler