Banjir Terparah dalam Setengah Abad di Australia, Ratusan Rumah Rusak Parah dan Ribuan Orang Mengungsi 

21 Maret 2021, 15:56 WIB
Ilustrasi banjir /Pixabay /david mark

WARTA SAMBAS - Hujan deras mengakibatkan banjir di sepanjang pantai timur Australia selama akhir pekan. Tercatat ribuan orang mengungsi dengan ratusan rumah mengalami rusak parah. 

 

Hujan deras di sepanjang pantai timur Australia ini diketahui banjir terparah dalam 50 tahun terakhir di beberapa daerah.

Baca Juga: 2 Bocah Tewas Tenggelam di Danau saat Main Banjir di Malam Minggu

Perdana Menteri New South Wales (NSW), Gladys Berejiklian mengatakan hujan lebat di seluruh negara bagian, terpadat di Australia dengan 8 juta orang, banjir ini lebih buruk dari perkiraan semula, terutama untuk daerah dataran rendah di barat laut Sydney.

"Kemarin, kami berharap ini hanya akan menjadi banjir terparah dalam 20 tahun, sekarang ini terlihat seperti banjir dalam 50 tahun," kata Berejiklian dalam sebuah briefing yang disiarkan televisi.

Orang-orang di bagian barat laut Sydney diperintahkan untuk meninggalkan rumah mereka di tengah malam karena arus air yang deras menyebabkan kerusakan yang meluas.

Berejiklian mengatakan 4.000 orang petugas telah diminta untuk melakukan dievakuasi.

Di Televisi dan media sosial menyiarkan air mengalir deras dari rumah-rumah, jalan ambruk, pohon patah dan infrastruktur jalan rusak.

Baca Juga: Viral Arak-arakan Pengantin di Tengah Banjir Jakarta: Pakai Bak Mandi Bayi

Layanan darurat memperkirakan jumlah total rumah yang rusak akibat banjir menjadi “ratusan”.

Beberapa jalan utama ditutup di seluruh negara bagian, sementara banyak sekolah membatalkan pembelajaran pada hari Senin.

Banjir ini sangat kontras mengingat kebakaran hutan dahsyat yang melanda Australia pada akhir 2019 dan awal 2020, ketika hampir 7% tanah di New South Wales hangus.

Risiko banjir dan peringatan evakuasi diberlakukan untuk sekitar 13 wilayah di NSW, termasuk Hunter, salah satu kawasan penghasil anggur terbesar di Australia.

Beberapa bendungan, termasuk Warragamba, pemasok air utama Sydney, jebol dan menyebabkan permukaan air sungai melonjak drastis.

Baca Juga: Banjir Jakarta Diharap Bisa Alihkan Banjir Caci Maki di Media Sosial Rocky Gerung

Ahli meteorologi mengatakan hujan akan terus turun, dan beberapa daerah diperkirakan akan turun hujan hingga 200 milimeter (7,9 inci).

Petugas darurat penanganan banjir telah menanggapi sekitar 6.000 panggilan untuk bantuan sejak dimulainya hujan pada hari Kamis, 18 Maret 2021.

Termasuk hampir 700 permohonan langsung segera diselamatkan dari banjir yang menerjang rumah mereka.

Cuaca ekstrem juga mempengaruhi pengiriman vaksin COVID-19 oleh pemerintah Australia ke seluruh NSW, banjir juga menggagalkan rencana negara untuk memberikan dosis pertama kepada hampir 6 juta orang selama beberapa minggu ke depan.

"Kami harus menunggu dan melihat apa yang terjadi dengan cuaca dalam beberapa hari mendatang," kata Penjabat Kepala Medis Australia Michael Kidd.***

Editor: Yuniardi

Sumber: REUTERS

Tags

Terkini

Terpopuler