Gunung Berapi di Islandia Meletus, Warga Justru Ramai-ramai ke Lokasi

28 Maret 2021, 17:54 WIB
Ilustrasi Gunung Meletus /Pixabay/enriquelopezgarre

WARTA SAMBAS - Sebuah gunung berapi di Islandia memuntahkan lahar ke langit sejak meletus Jumat, 26 Maret 2021.

 

Fenomena alam tersebut bukan membuat orang takut melainkan menjadi fenomena yang menarik, dan baru terjadi sekarang setelah gunung tersebut tidak aktif selama bertahun-tahun.

 

Hal tersebut berpotensi menjadi objek wisata baru di negara Islandia yang terkenal dengan keajaiban alamnya.

 

Ribuan orang Islandia berbondong-bondong ke lokasi letusan di Semenanjung Reykjanes, sekitar 30 kilometer barat daya ibu kota Islandia.

Baca Juga: Gunung Sinabung Semburkan Abu Vulkanik Sampai ke Aceh

 

Ribuan rakyat Islandia menyaksikan pesona oleh air mancur lava dari gunung yang bernama Fagradalsfjall dan bahkan memasak makanan di atas lapisan magma yang yang sangat panas.

 

Beberapa wisatawan mengabadikan momen meletusnya gunung Fagradalsfjall  menggunakan drone yang merekam di atas kawah dan menunjukkan lava cair yang kental dan menyembur, kemudian mengalir ke sisi gunung berapi.

 

“Ini adalah letusan wisata yang sempurna untuk semua orang yang melihatnya,” ungkap profesor vulkanologi di Universitas Islandia, Thorvaldur Thordarson.

 

Dilansir dari Reuters, Pemerintah Islandia juga memberi peringatan kepada wisatawan agar ‘jangan terlalu dekat’ dengan letusan gunung.

Baca Juga: WASPADA!!! Tanda-tanda Awal Gunung Raung akan Meletus Semakin Sering

 

Untuk mengatasi ramainya pengunjung, pihak berwenang di Islandia mendirikan jalur pendakian sepanjang 3,5 kilometer ke lokasi letusan dan berpatroli di daerah tersebut untuk mencegah para penonton menjelajah ke daerah berbahaya yang tercemar oleh gas vulkanik.

 

"Orang-orang mendaki dari berbagai arah ke daerah letusan gunung itu," ujar Agust Gunnar Gylfason, Manajer Proyek di Departemen Perlindungan Sipil.

 

Gylfason memperkirakan lebih dari sepuluh ribu orang telah pergi ke lokasi tersebut sejak Jumat malam, beberapa di antaranya perlu diselamatkan karena cuaca yang buruk dan bepergian tanpa membawa makanan yang cukup dan tidak menggunakan pakaian yang layak.

 

Sejak letusan awal, lahar terus merembes keluar dari gunung berapi dengan kecepatan antara 5 hingga 10 meter kubik per detik, aliran yang cukup kuat untuk memastikan lava tidak mengeras dan menutup celah tersebut,” kata Thordarson.

Baca Juga: Usai Sriwijaya Air SJ 182, Ramalan Mbak You: Gunung Merapi Meletus Awal 2021

 

“Jika tekanan turun di bawah tiga meter kubik, kemungkinan besar letusan akan berhenti,” ujar Thordarson.

 

Thordarson juga membandingkan aliran lava dengan letusan Pu'u ‘O’o di Hawaii, yang dimulai pada tahun 1983 dan terus meletus selama 35 tahun.

 

"Letusan di gunung Fagradalsfjall bisa berakhir besok atau masih bisa berlangsung dalam beberapa dekade," ujar Thordarson.***

Editor: Suryadi

Sumber: REUTERS

Tags

Terkini

Terpopuler