Pray for Rayan, Para Pemimpin Dunia sampaikan Belasungkawa 

6 Februari 2022, 22:55 WIB
Upaya penyelamatan yang melelahkan terhadap bocah 5 tahun yang terjebak di dalam sumur kering di Maroko berakhir dengan Pray for Rayan Oram. /Instagram @achrafhakimi

 

WARTA SAMBAS - Upaya penyelamatan yang melelahkan terhadap bocah 5 tahun yang terjebak di dalam sumur kering di Maroko berakhir dengan Pray for Rayan Oram.

Ucapan belasungkawa atas meninggalnya Rayan Oram berdatangan dari berbagai penjuru dunia, terutama yang ikut menyaksikan proses penyelamatan sedari awal.

Tidak hanya masyarakat biasa, ucapan belasungkawa untuk keluarga Rayan Oram juga datang dari para pemimpin dunia.

Raja Maroko Muhammad bin al-Hassan atau lebih dikenal sebagai Muhammad VI menyampaikan belasungkawa kepada orangtua Raya melalui panggilan telepon.

"Menyusul kecelakaan tragis yang merenggut nyawa anak Rayan Oram, Yang Mulia Raja Mohammed VI menelepon orangtua bocah yang meninggal setelah jatuh dari sumur," demikian pernyataan Istana Kerajaan Maroko, seperti dikutip WARTA SAMBAS dari Al Jazeera, Minggu 6 Februari 2022.

Baca Juga: Rusia dan Amerika Serikat Makin Tegang, Gara-gara Pintu NATO Tetap Terbuka untuk Ukraina

Presiden Prancis Emmanuel Macron juga menyatakan belasungkawa kepada keluarga Rayan Oram.

“Malam ini, saya ingin memberi tahu keluarga Rayan kecil dan orang-orang Maroko bahwa kami berbagi rasa sakit mereka,” tulis Macron di unggahan Facebook-nya. 

Ucapan belasungkawan juga datang dari Wakil Presiden Uni Emirat Arab (UEA) dan Penguasa Dubai Sheikh Mohammed bin Rashid.

"Belasungkawa dan simpati kami yang tulus kepada keluarga anak Rayan dan kepada saudara-saudara bangsa Maroko dan semua umat manusia yang berduka atas kehilangannya," cuti Sheikh Mohammed di akun Twitter-nya.

Baca Juga: Belasungkawa Menhan Prabowo Subianto : Kami Titipkan Kedaulatan Laut Indonesia Kepada Kalian

Seperti diketahui, ratusan orang berkumpul di pinggir sumur dan lebih banyak lagi secara online yang menyaksikan proses penyelamatan Rayan.

Rayan dikabarkan berhasil diangkat dari dalam sumur pada Sabtu malam setelah lima hari terjebak, dalam keadaan lemas dan terluka.

Tetapi kegembiraan itu berubah menjadi kesedihan, karena otoritas setempat mengkonfirmasi Rayan meninggal sekitar pukul 10 malam waktu setempat (21:00 GMT).

Sepupu Rayan, Mohamed Saeid mengaku tidak memiliki kata-kata untuk menggambarkan kehilangan. 

"Hatiku sakit untuknya," kata Atiqua Awram bibi Rayan.

Baca Juga: Persediaan Oksigen Habis Namun Kapal Selam KRI Nanggala-402 Belum Ditemukan, Ucapan Belasungkawa pun Mengalir

Seperti diketahui, pada 1 Februari 2022 Rayan mengikuti ayahnya memperbaiki sumur kering di dekat rumahnya.

Ayahnya yang sedang sibuk, setelah beberapa waktu baru menyadari kalau Rayan hilang dan mencari ke sana kemari.

Setelah lelah mencari, akhirnya Rayan diketahui jatuh ke dalam sumur kering yang memiliki kedalaman sekitar 32 meter.

Ayahnya pun meminta pertolongan warga sekitar untuk mengeluarkan Rayan dari dalam sumur yang hanya memiliki lebar sekitar 25 sentimeter dan semakin dalam semakin sempit itu.

Baca Juga: Kabar Duka : Rina Gunawan Meninggal Dunia, Rekan Sesama Artis Sampaikan Belasungkawa

Berbagai upaya dilakukan untuk menyelamatkan Rayan, termasuk oleh Tim Penyelamatan dari berbagai lembaga.

Tim Penyelamat memastikan Rayan masih hidup di dasar sumur sehingga mereka menjulurkan selang oksigen, lampu, air minum dan makanan.

"Saya menunggu beberapa menit dan melihat dia mulai menggunakan oksigen," kata Imad Fahmy, Relawan Bulan Sabit Merah.

Selain memberikan oksigen, minuman dan makanan, Tim Penyelamat juga menjulur kamera ke dalam sumur.

Dengan kamera tersebut, Tim Penyelamat bisa mengawasi keadaan Rayan yang terjebak di dalam sumur.

Baca Juga: Pemerintah Iran Sampaikan Belasungkawa atas Kecelakaan Pesawat Sriwijaya Air

Tim Penyelamat mencoba mengirim seseorang menggunakan tali untuk menggapai Rayan di dasar sumur.

Tetapi upaya tersebut gagal, karena lubang sumur semakin ke bawah semakin sempit.

Akhirnya Tim Penyelamat memutuskan untuk menggali tanah di sekitar sumur menggunakan beberapa alat berat dan membuat terowongan menuju lokasi Rayan. 

Berton-ton tanah telah digali, namun Tim Penyelamat menyadari semakin dekat dengan Rayan, semakin besar risiko tanah tersebut runtuh ke sumur.

Penggalian tinggal beberapa meter lagi dari posisi Rayan. Helikopter pun sudah disiapkan untuk mengevakuasinya ke Rumah Sakit.

 

 

Hingga akhirnya Rayan berhasil dikeluarkan dari dalam sumur melalui terowongan yang digali di dekat sumur.

Namun kegembiraan ini berubah jadi kesedihan, karena bocah 5 tahun asal Maroko ini meninggal dunia.*** 

 

Editor: Mordiadi

Sumber: Al Jazeera

Tags

Terkini

Terpopuler