Harun Yahya dan Pengikutnya Divonis 1.075 Tahun Penjara, Ini Profilnya…

- 12 Januari 2021, 09:21 WIB
Harun Yahya (tengah) saat ditetapkan sebagai tersangka pelecehan seksual, penipuan, dan memata-matai politik dan militer Turki pada Senin, 11 Januari 2021.
Harun Yahya (tengah) saat ditetapkan sebagai tersangka pelecehan seksual, penipuan, dan memata-matai politik dan militer Turki pada Senin, 11 Januari 2021. /Qantara.de

WARTA SAMBAS – Harun Yahya, Turki Televangelis Islam bernama asli Adnan Oktar, bersama 236 pengikutnya divonis 1.075 tahun penjara oleh pengadilan di Istambul Turki.

Vonis tersebut dijatuhkan, lantaran Harun Yahya menjalankan sekte selama puluh tahun yang anggotanya melakukan berbagai macam kejahatan, mulai dari pelecehan seksual, pemerasan, pencucian uang hingga spionase.

Sebagaimana diberitakan Pikiranrakyat-Cirebon.com dalam artikel berjudul “Harun Yahya dan Pendukungnya Divonis 1075 Tahun Penjara Oleh Pemerintah Turki, Siapa Dia?”, Selasa 12 Januari 2021, Harun Yahya diadili di Istambul bersama 236 pendukungan jaringannya, Anadolu Agency yang dikelola negara Turki.

Baca Juga: Ramalan Shio Macan di Tahun 2021: Memiliki Peluang yang Bagus

Selama bertahun-tahun, Harun Yahya terkenal di Turki lantaran acara televisi provokatif seputar pendapatnya tentang agama dan politik. Disiarkan melalui salurannya sendiri.

Lantaran acara televisi tersebut sangat kontroversi, Harun Yahya bersama pengikutnya ditangkap pada 2018. Kemudian saluran televisinya disegel.

Di Indonesia, Harun Yahya terkenal sebagai ilmuwan sains muslim yang teori-teorinya banyak digemari. Di antaranya tentang penentangannya terhadap teori Darwin soal evoluasi.

Baca Juga: Ingin Daftar CPNS Dibuka April 2021, Buruan Siapkan Dokumen Ini

Harun Yahya merasa bahwa teori itu telah menjadi ideologi yang digunakan untuk menyebarkan materialisme dan ateisme, serta berbagai ideologi terkait lainnya.

Secara pribadi, Harun Yahya mendanai pamflet yang berjudul ‘Atlas Penciptaan’ yang menggabungkan mistisisme dengan retorika ilmiah.

Pada 2007, Harun Yahya mengirim ribuan kopi Atlas Penciptaan untuk menyebarkan kreasionisme Islam di kalangan museum ilmiah, anggota Kongres, dan Ilmuwan Amerika.

Namun buku buatan Harun Yahya itu mendapat respon negatif. Di antaranya karena sejumlah kesalahan yang dilakukannya, termasuk saat menyebut gambar ular laut sebagai belut.

Baca Juga: Ayo Mahasiswa, Berikut Syarat BLT KIP Kuliah 2021

Kontroversi lain adalah saat Harun Yahya memasukkan gambar umpan pancing milik Graham Owen tanpa izin. Meski kemudian ia memperbaiki kesalahan-kesalahannya di versi daring miliknya, sejumlah pihak masih menyindirnya dengan mengatakan buku Atlas Penciptaannya telah 'berevolusi'.

Harun Yahya atau yang memiliki nama asli Adnan Oktar itu dilahirkan di Ankara, Turki pada 2 Februari 1956. Dia tumbuh besar di Ankara, dan tinggal di sana hinggal lulus SMA.

Di sana pula dia mempelajari karya-karya Said Nursi, seorang cendekiawan Muslim Kurdi yang menulis Risale-i Nur, sebuah ulasan Qur'ani yang meliputi ideologi keagamaan dan politik yang komprehensif.

Baca Juga: Pendaftaran CPNS 2021 Segera Dibuka, Cek Cara Pengisian Formasinya

Adnan Oktar menetap di Ankara hingga akhirnya pindah ke Istanbul pada tahun 1979. Dia telah membuat ratusan buku, buklet, poster, dokumenter, dan CD.

Buku-bukunya dibuat dengan mewah, dengan kertas berkualitas tinggi dan penuh gambar berwarnadan dijual di toko buku Islam di seluruh dunia.***(Putri Amalia Zubaedah/Pikiranrakyat-Cirebon.com)

 

Editor: Mordiadi

Sumber: Pikiran Rakyat Cirebon


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x