Buka Jasa Angkut Sampah Rumah Tangga Keliling, Setia Hutanto Hasilkan 5 Juta Rupiah per Bulan

12 April 2021, 15:30 WIB
Buka Jasa Angkut Sampah Rumah Tangga Keliling, Setia Hutanto Hasilkan 5 Juta Rupiah per Bulan /Turyati/Warta Sambas Raya

WARTA SAMBAS – Setia Hutanto, warga Kelurahan Batu Layang Pontianak Utara yang menjadi kru Pekerja Harian Lepas (PHL) di Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Pontianak, Kalimantan Barat.

Sehari-hari, pria kelahiran Kabupaten Sanggau pada 1995 silam ini bertugas mengangkut sampah dari Tempat Pembuangan Sementara (TPS) ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA).

Sebagai kru pengangkut sampah di instansi pemerintah, gaji yang diperolehnya setiap bulan, tentu tidak sebanding dengan kebutuhan hidupnya dan keluarga yang terus meningkat dari waktu ke waktu.

Demi mendapatkan tambahan penghasilan, lulusan SMK ini pun berinisiatif untuk terjun ke dunia bisnis. Bidang usahanya dipilihanya tidak jauh berbeda dengan pekerjaan utamanya, yakni Jasa Angkut Sampah Rumah Tangga Keliling.

Tidak mudah baginya merintus usahanya tersebut. Banyak suka duka yang tidak banyak keluarga dan oranglain ketahui. “Saya kalau ingat masa-masa baru buka usaha jasa angkut sampah rumah tangga keliling ini, rasanya sedih campur senang,” kata Setia Hutanto, ditemui di sela rutinitasnya pada Minggu 11 April 2021.

Baca Juga: Coldplay Sumbangkan Kapal Neon Moon untuk Bersihkan Sungai di Malaysia dari Sampah Plastik

Senangnya, kata Tanto –sapaan Setia Hutanto–karena usaha jasa yang baru dirintisnya ini mendapat dukungan dari saudara, baik mental, waktu maupun tenaga.

Sedihnya, lanjut dia, saat itu belum mempunyai kendaran sendiri untuk mengangkut sampah. Hanya bermodalkan tekad dan keyakinan bahwa usaha ini akan sukses.

“Jadi harus nyewa Tossa dengan teman dulu, baru bisa ambil sampah warga. Dan waktu itu yang ikut berlangganan bisa dihitung dengan jari, sekitar 16 orang dengan harga satu pintu 20 ribu Rupiah per bulan,” cerita Tanto.

Sementara harga sewa Tossa waktu itu 400 Ribu Rupiah per bulan. “Ya bisa dihitunglah jumlah yang saya dapat ketika itu, yang sebenarnya untuk bayar sewa Tossanya saja tidak cukup,” ungkap Tanto.

Baca Juga: VIRAL Nasi Goreng Sampah di Pontianak, Cara Masaknya Bikin Netizen Terperangah

Namun usaha jasa angkut sampah rumah tangga keliling tersebut tetap ditekuninya, karena menurutnya tidak ada pekerjaan yang begitu dimulai langsung menuai hasil memuaskan.

Tanto sangat yakin, hasil tidak akan mengkhianati usaha. Sehingga ia tetap menjalani usaha jasanya itu dengan kerja keras, sabar dan ikhlas.

Hari berganti bulan hingga tahun. Sedikit demi sedikit usaha sampingannya itu membuahkan hasil. Semula hanya 16 langganan, kini mencapai 200 langganan, dengan harga 30 Ribu Rupiah per pintu.

Tanto mengungkapkan, 200 langganannya itu termasuk rumah warga, rumah makan, sekolah, toko, klinik dan tempat wisata seperti Tugu Khatulistiwa, namun dengan biaya angkut yang cukup variatif.

“Alhamdulillah, sekarang pelanggan saya sedikit demi sedikit bertambah. Tentunya saya juga harus menjaga sikap dan kepercayaan pelanggan,” kata Tanto.

Usaha jasa angkut sampah rumah tangga kelilingnya terus berkembang. Hingga akhirnya mampu membeli Tossa. “Meskipun Tossa pertama hanya mampu beli dengan harga seken, Alhamdulah Tossa yang kedua ini, baru dan dibeli secara tunai,” ucap Tanto.

Seiring dengan itu, pendapatan Tanto dari usaha jasa angkut sampah rumah tangga keliling ini pun terus meningkat. Kini mencapai 5 Juta Rupiah per bulan.

Tidak hanya sampah, Tanto juga melayani orderan warga yang hendak pindah rumah, untuk mengangkut perabotan. Tentunya dengan disesuaikan dengan ketersediaan waktu dan kesepakatan biayanya.

Tanto pun mengungkapkan, jadwal jasa angkut sampah rumah tangga keliling setiap 2 hari sekali di pagi dan sore. Sampah-sampah dari langganannya itu akan diangkut ke TPS yang kebetulan tidak jauh dari tempat tinggalnya.

Usaha jasa angkut sampah rumah tangga keliling Tanto ini sudah berjalan sekitar 4 tahun. Kini sudah memiliki seorang karyawan, supaya ia tidak kewalahan membagi waktu.

Di tengah perkembangan usaha sampingannya itu, Tanto tetap mengutamakan pekerjaan utamanya sebagai PHL di DLH Kota Pontianak. “Prinsip saya dalam bekerja, meskipun ada usaha sampingan. Saya akan mengutamakan pekerjaan utama saya terlebih dahulu,” pungkasnya.***

Editor: Mordiadi

Tags

Terkini

Terpopuler