Network
WARTA SAMBAS – Usaha sudah berjalan 6 bulan, tetapi gitu-gitu aja. Mau menambah modal sulitnya minta ampun. Kalaupun ada, syaratnya menjelimet dan mesti pakai agunan alias jaminan.
Mending kalau ada tanah berhektar-hektar atau rumah gedongan yang bisa diagunkan ke bank, kalau enggak? Tentunya tinggal gigit jari dan pasrah dengan usaha yang tidak kunjung berkembang.
Permasalahan umum yang dihadapi para pelaku Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) seperti ini ternyata sudah bisa diatasi. Lantaran sudah ada Kredit Usaha Kecil (KUR) mikro tanpa agunan.
Kabar gembira buat pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) itu disampaikan Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (Kemenkop UKM) melalui akun Instagram @kemenkopukm.
Baca Juga: BSU Kemenag Rp600 Ribu Cair, Segera Cek Link simpatika.kemenag.go.id
"Kecilnya porsi kredit perbankan untuk pelaku UMKM, menjadi salah satu tantangan dalam pengembangan kapasitas usaha serta daya saing dari sektor ini,” tulis akun resmi @kemenkopukm tersebut.
Program pengembangan usaha ultramikro memerlukan kerjasama antarbanyak pihak, tidak hanya pemerintah, tetapi juga berbagai lembaga pendukung, mentor profesional, hingga ke pelaku usahanya sendiri.
Salah satu formulasi untuk usaha mikro, yakni melalui KUR tanpa agunan. "KUR mikro saat ini memiliki plafon hingga Rp50 juta. Bank pelaksana didorong untuk dapat menyalurkan kredit untuk usaha mikro tanpa syarat agunan dan bahkan bisa diajukan secara online," tulis instagram tersebut.
Sementara itu, PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BRI) menyediakan KUR tanpa agunan kepada sekitar 57 juta usaha ultra mikro yang minim akses pendanaan.
