Network
WARTA SAMBAS – Bank Indonesia (BI) terus mendorong transformasi Ekonomi dan Keuangan Syariah (EKSyar) menjadi sumber pertumbuhan dan Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) saat ini.
Gubernur BI Perry Warjiyo mengatakan pada dasarnya EKSyar mendorong optimalisasi pemanfaatan semua sumber daya dan teknologi, yang akan selalu berujung pada aktivitas ekonomi produktif.
Dalam hal ini, peran kebijakan EKSyar dalam PEN berjalan melalui tiga hal, yakni:
- Perannya sebagai bagian dari bauran kebijakan utama BI, termasuk dalam sinergi antarotoritas.
- Perannya dalam mendukung ketahanan usaha syariah melalui pemberdayaan ekonomi syariah yang berdasarkan prinsip kemitraan, baik pada UMKM syariah, maupun pada unit ekonomi pesantren.
- Perannya dalam optimalisasi keuangan sosial syariah (zakat, infak, sedekah, dan wakaf) sesuai dengan prinsip penggunaannya, yang secara inklusif memitigasi peningkatan kemiskinan dan melebarnya ketimpangan.
"Transformasi EKSyar itu dilakukan secara optimal untuk berkontribusi bagi pertumbuhan ekonomi nasional," ujar Perry Warjiyo, seperti dikutip WartaSambasRaya.com dari PMJ News, Rabu 31 Maret 2021.
Baca Juga: Program PEN, Pemerintah Resmi Berlakukan PPnBM. Berikut Sederet Daftar Mobil yang Disubsidi
Dukungan nyata terhadap pengembangan EKSyar ini, kata Perry Warjiyo, di antaranya publikasi LEKSI 2020 yang mengusung tema “Bersinergi Membangun Ekonomi dan Keuangan Syariah”.
Tema tersebut dipandang sangat tepat untuk memperkuat momentum PEN, termasuk EKSyar seiring dengan adanya pandemi Covid-19.
Menurut Perry Warjiyo, LEKSI tidak hanya memberikan gambaran umum kondisi EKSyar di Indonesia, namun juga mampu membantu perumusan serta evaluasi kebijakan pengembangan EKSyar nasional.
Dalam LEKSI 2020 disebutkan, transformasi EKSyar ditempuh melalui pengembangan ekosistem rantai nilai halal (halal value chains) di sektor-sektor unggulan, sebagai sumber pertumbuhan ekonomi baru.***
