Minyak Goreng Langka, Tony Kurniadi: Jangan Sampai Pemerintah Terkesan Melakukan Pembiaran

- 2 Maret 2022, 21:27 WIB
Belakangan terakhir beberapa daerah dihadapkan pada masalah minyak goreng langka di pasaran. Seringkali terlihat emak-emak mengantre untuk mendapatkannya./Foto: Anggota DPRD Provinsi Kalbar Tony Kurniadi
Belakangan terakhir beberapa daerah dihadapkan pada masalah minyak goreng langka di pasaran. Seringkali terlihat emak-emak mengantre untuk mendapatkannya./Foto: Anggota DPRD Provinsi Kalbar Tony Kurniadi /

WARTA SAMBAS - Belakangan terakhir beberapa daerah dihadapkan pada masalah minyak goreng langka di pasaran. Seringkali terlihat emak-emak mengantre untuk mendapatkannya.

Suatu fenomena yang lucu, ironis sekaligus menyedihkan. Negeri kaya perkebunan sawit dari Sabang sampai Merauke, rakyatnya malah antre minyak goreng.

Pemerintah harusnya proaktif untuk menyelesaikan masalah minyak goreng langka di pasaran ini.

"Jangan sampai pemerintah terkesan melakukan pembiaran terhadap kondisi tersebut," kata Tony Kurniadi, Anggota DPRD Provinsi Kalbar, kepada WARTA SAMBAS, Rabu 2 Maret 2022.

Baca Juga: Penyelewengan Minyak Goreng di Makassar, Satgas Pangan: Asal Kalimantan Selatan

Legislator Kalbar Daerah Pemilihan (Dapil) Kabupaten Sambas ini mengingatkan, kehidupan masyarakat makin terpuruk dengan minyak goreng langka ini.

Tony Kurniadi berharap pemerintah melakukan langka cepat untuk mengatasi problematika ini.

Menurut Politisi Partai Amanat Nasional (PAN) ini, setidaknya ada 2 langkah taktis yang harus dilakukan untuk mengatasi kelangkaan minyak goreng, yakni:

1. Razia Besar-besaran

Pemerintah mesti melakukan razia besar-besaran untuk membongkar ulah para penimbun minyak goreng yang tidak bertanggungjawab.

Dalam melakukan razia besar-besaran ini, pemerintah mesti melibatkan aparat gabungan TNI, Polri dan BIN.

"Telusuri para penimbun minyak goreng itu. Ibarat kata, sampai ke lubang semut sekalipun harus ditemukan untuk kemudian diberi tindakan tegas," kata Tony.

Menurut Tony, penindakan tegas terhadap penimbun minyak goreng ini sangat penting untuk memberikan efek jera.

Para raja penimbun minyak goreng ini jangan hanya diberi peringatan. Lantaran memungkinkan mereka untuk mengulangi perbuatannya.

Baca Juga: Penipuan Berkedok Paket Minyak Goreng dan Mie Instan Murah, Korban Rugi hingga Rp1,6 Miliar

2. Operasi Pasar

Menurut Tony, pemerintah mesti melakukan Operasi Pasar (OP) untuk stabilitas harga minyak goreng.

Dalam kondisi minyak goreng langka seperti sekarang, tentu harganya menjadi mahal. Inilah yang diharapkan para spekulan.

Dengan OP yang tentunya dilakukan besar-besaran, maka apa yang diharapkan para spekulan itu akan gagal total.

"Pemerintah harus memastikan rakyat menikmati minyak goreng yang bergizi, mudah didapat dengan harga murah. Mudah-mudahan ini terwujud di negeri kita Indonesia," pungkas Tony.***

Editor: Mordiadi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah