Ramalan WHO: Per Pekan 100 Ribu Kasus Kematian Karena Covid-19 di Dunia

21 Januari 2021, 23:22 WIB
ILUSTRASI virus corona.* /Pixabay /Miroslava Chrienova

WARTA SAMBAS – Kendati vaksinasi telah berlangsung di berbagai negara, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) meramalkan, kasus kematian karena Coronavirus Disease 2019 (Covid-19) masih akan sangat mengerikan.

WHO menyebutkan akan terjadi kematian massal karena kasus Covid-19 di seluruh dunia. Tidak tanggunggung, angkanya mencapai 100 ribu kasus per pekan.

Kematian massal tersebut diprediksi WHO akan terjadi dalam waktu dekat sebagai dampak mutasi virus corona yang ditemukan di berbagai negara.

Sebagaimana diberitakan LingkarMadiun.com dalam artikel berjudul “Prediksi Mengerikan dari WHO Ungkap Akan Terjadi Kematian Massal Tiap Pekan”, Kamis 21 Januari 2021, lonjakan kasus Covid-19 sudah sampai pada titik yang sangat mengkhawatirkan, seperti di Amerika Serikat, China, Jepang, Inggris, Jerman, Korea, Afrika Selatan, dan Perancis.

Rumah sakit darurat di berbagai negara bahkan mengaku tidak bisa menampung lonjakan kasus seperti yang dialami negara Australia, Belanda, dan Thailand.

Baca Juga: 5 Tingkat Gejala Covid-19, Dokter Agus: (Tingkat) Kritis Itu Terdapat Pneumonia

Sepekan belakangan ini kasus kematian akibat Covid-19 di seluruh dunia sudah menginfeksi 90 ribu orang. Kemungkinan terus akan bertambah, walaupun terhambat karena vaksinasi.

Sebelumnya, Direktur Eksekutif Keadaan Darurat WHO, Dr Michael Ryan juga berpendapat, pandemi Covid-19 pada 2021 akan terasa lebih sulit, terutama di bumi belahan utara.

Pendapat Ryan tersebut didasarkannya pada identifikasi dua varian baru virus corona di Inggris dan Afrika Selatan yang terbukti penyebarannya lebih cepat dibandingkan varian yang sekarang.

Baca Juga: Jurnalis di Kota Pontianak Juga Disuntik Vaksin Sinovac asal China

Olehkarenanya, Ryan meminta setiap negara di dunia, mempelajari dan memahami berbagai aspek untuk memerangi virus corona yang menyebabkan pandemic Covid-19 tersebut.

"Seperti sains, komunikasi publik, pemerintahan, serta menemukan kombinasi terbaik dari semua pembelajaran tersebut," ucap Ryan.

Pada akhir tahun lalu, kata Ryan, selama masa liburan terjadi penurunan yang tidak akurat terkait infeksi virus corona, sehingga masyarakat merasa lebih tenang.

Kenyataannya, ungkap Ryan, seminggu terakhir terjadi peningkatan kasus. Tercatat 5 juta kasus baru infeksi Covid-19 di seluruh dunia dengan 85.000 kematian.

Baca Juga: Mantap…Tak Seorang pun Warga Baduy yang Pernah Terkonfirmasi Covid-19

Amerika Serikat menjadi negara lonjakan kasus Covid-19 terbanyak. Dengan menyumbang setengah dari jumlah kasus global. Serta 45 persen kematian akibat Covid-19 di seluruh dunia.

Sementara Eropa masih menyumbang sepertiga infeksi baru, tetapi menunjukkan penurunan 10 persen dari pekan sebelumnya.

Sementara itu, Pakar Teknis WHO, Maria Van Kerkhove mengharapkan lonjakan infeksi setelah periode liburan yang memperburuk situasi, tidak terulang di kemudian hari.

Sejumlah negara harus terus berupaya mengendalikan virus corona ini agar masyarakat dapat kembali beraktivitas seperti sediakala.***(Aisyah Rahmatul Fajrin/LingkarMadiun.com)

Editor: Mordiadi

Sumber: Lingkar Madiun

Tags

Terkini

Terpopuler