KABAR BAIK Bagi Jemaah Haji Indonesia: WHO Akui Vaksin Sinovac dan Sinopharm

2 Juni 2021, 18:31 WIB
KABAR BAIK Bagi Jemaah Haji Indonesia: WHO Akui Vaksin Sinovac dan Sinopharm /Pexels.com/Shams Alam Ansari

WARTA SAMBAS – Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah mengakui Vaksin Sinovac dan Sinopharm. Ini menjadi kabar baik bagi Calon Jemaah Haji Indonesia yang dikabarkan batal berangkat ke Makkah Arab Saudi pada 1442 Hijriyah tahun ini.

Indonesia dikabarkan tidak mendapat kuota Haji 2021, lantaran Vaksin Covid-19 yang disuntikkan ke Calon Jemaah Haji tidak sesuai dengan yang disyaratkan Pemerintah Arab Saudi.

Namun dengan diakuinya Vaksin Sinovac dan Sinopharm, tentunya akan mempermudah Warga Negara Indonesia (WNI) untuk bepergian ke luar negeri, termasuk yang akan menunaikan ibadah Haji atau Umrah ke Makkah Arab Saudi pada 1442 Hijriyah.

"Paling tidak, dengan Sinovac masuk list WHO, kita harap Pemerintah Arab Saudi membuka diri. Mestinya yang masuk WHO itu friendly," kata Erick Thohir, Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), seperti dikutip WARTA SAMBAS dari PMJ News, Rabu 2 Juni 2021.

Baca Juga: Indonesia Buru Vaksin Johnson and Johnson, Menag Yaqut Cholil: untuk Jemaah Haji

Terkait pentingnya persetujuan Pemerintah Arab Saudi pascadiakui Vaksin Sinovac dan Sinopharm oleh WHO ini, kata Erick Thohir, bukan di bawah kendali Kementerian BUMN, melainkan Kementerian Luar Negeri (Kemenlu).

"Saya hanya menyampaikan ini masuk list. Kita senang vaksin impor kita bukan kaleng-kalengan. Apakah untuk bisnis atau umrah, domain-nya bukan saya, tapi di Kemenlu," jelas Erick Thohir.

Diakuinya Vaksin Sinovac dan Sinopharm ini, ungkap Erick Thohir merupakan buah kolaborasi Kementerian BUMN, Kemenlu dan Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI.

Seperti diketahui, WHO mengesahkan penggunaan Vaksin Sinovac. Bahkan vaksin buatan China tersebut akan masuk program COVAX WHO.

Selama ini, vaksin yang paling banyak dikirim WHO ke negara-negara berkembang adalah AstraZeneca karena harganya terjangkau dan mudah penyimpanannya.

"Sekarang adalah momen yang krusial untuk segera mendistribusikan vaksin ini ke orang-orang yang membutuhkan," kata Tedros Adhanom Ghebreyesus, Direktur Jenderal WHO, seperti dilansir dari Reuters.

Dengan pengesahan ini, Sinovac menjadi Vaksin Covid-19 kedelapan yang diakui WHO. Namun apabila dilihat dari sisi asal negara produsennya, Sinovac adalah Vaksin Covid-19 kedua asal China, setelah vaksin Sinopharm.

Hasil uji WHO menunjukkan, Vaksin Sinovac memiliki efikasi 51 persen untuk mencegah gejala Covid-19 yang parah.

Hal tersebut sejalan dengan pengujian yang dilakukan badan regulator di berbagai negara, di mana angka efikasi Sinovac direntang 51-94 persen.

Sementara pihak Sinovac mengaku sudah mendistribusikan sekitar 600 juta dosis hingga 31 Mei 2021 dan 430 juta di antaranya telah disuntikkan ke masyarakat.

"Uji klinis telah memberikan bukti kuat yang mendukung penggunaan Vaksin Sinovac di 40 negara," kata Weidong Yin CEO Sinovac.***

Editor: Mordiadi

Sumber: REUTERS PMJ News

Tags

Terkini

Terpopuler