Manfaat Belatung bagi Kesehatan Bikin Kaget, Manusia Banyak Utang Budi dengan Hewan Menjijikkan Ini

17 Januari 2022, 02:18 WIB
Setelah menonton video belatung viral di TikTok, tentu akan merasa jijik dan mual. Namun persepsi itu bisa berubah bila mengetahui manfaat belatung bagi kesehatan. //dok. JMM Case Reports/

WARTA SAMBAS - Setelah menonton video belatung viral di TikTok, tentu akan merasa jijik dan mual. Namun persepsi itu bisa berubah bila mengetahui manfaat belatung bagi kesehatan.

Jijik ketika menonton video belatung viral di TikTok, lantaran hewan ini keluar dari alat vital wanita. Banyak yang menganggap tidak ada manfaat belatung 'diperlakukan demikian'.

Padahal manfaat belatung begitu besar bagi kesehatan, sehingga sangat mungkin hal itu yang mendasari pembuatan video belatung viral di TikTok tersebut.

Dilansir IndoTrends.id dalam artikel berjudul "MANFAAT Tak Terduga Belatung Bagi Kesehatan di Balik Penampakannya yang Menjijikkan, Manusia Berutang Budi!" belatung begitu rakus, mampu mengonsumsi sejumlah besar sisa makanan.

Hanya dalam 4 jam, kumpulan belatung seberat 2 Pon atau 0,9 Kg bisa memakan sekitar 4 Pon atau 1,8 Kg sampah sisa makanan.

Selain itu belatung juga membantu memperlancar proses pengomposan, bisa dikeringkan dan diubah menjadi pakan ternak.

Sejauh ini, belatung masih digunakan secara terbatas di peternakan di seluruh dunia karena adanya sejumlah peraturan tertentu.

Menurut penelitian yang diterbitkan dalam Journal of Wound, Ostomy and Continence Nursing di Iran, para ahli menemukan fakta bahwa belatung bisa menyembuhkan luka infeksi.

Baca Juga: Cara Menghitung Penghasilan Tiktok, Dijamin Gampang dan Praktis

Ada satu kelompok yang diberikan terapi belatung dengan menempatkan larva lalat pada luka dan hasilnya luka tersebut sembuh secara signifikan setelah 48 hingga 96 jam.

Dilansir kanal Youtube SB30 Health, terapi belatung telah dikembangkan di berbagai negara yang sudah maju.

Biasanya terapi belatung dilakukan pada luka yang berada di tubuh dan sulit untuk sembuh, karena disebabkan oleh komplikasi diabetes.

Gula darah yang tinggi dan mengalami koma lama ataupun tiduran dalam jangka waktu yang lama bisa menyebabkan punggung atau bagian belakang mereka mengalami luka.

Baca Juga: Harga Hp OPPO A16 Terjangkau, Spesifikasi Gahar untuk Main TikTok

Luka yang disebut ulkus dekubitus itu terkadang sulit untuk disembuhkan karena banyak jaringan yang telah mati.

Akhirnya muncul ide belatung yang dikembangkan di laboratorium yang digunakan sebagai penyembuhan luka.

Terapi tersebut sangat ampuh untuk menyembuhkan ulkus dekubitus, luka akibat komplikasi dan diabetes.

Terapi belatung dirasa cukup efektif untuk menghilangkan jaringan yang telah mati tanpa merasakan sakit dan jaringan yang masih hidup tidak ikut hilang.

Dokter umum lulusan Universitas Kristen Maranatha Bandung, dr Vina Liliana juga menjelaskan terapi belatung ini ketika menjawab pertanyaan warga di laman sehatq.com.

Baca Juga: Viral Guru Murid 53 Detik di TikTok dan Twitter, Bikin Penasaran Netizen

dr Vina Liliana mengatakan, terapi belatung dilakukan dengan cara meletakkan belatung ke luka dengan tujuan agar belatung ini memakan jaringan-jaringan kulit yang sudah rusak.

Jenis belatung yang digunakan adalah spesies Lucilia sericata yang diletakkan sejumlah 50-100 selama 2 hari.

"Rata-rata untuk membuat perubahan dibutuhkan pengulangan sebanyak 5 kali terapi belatung," tulis dr Vina Liliana.

Namun pada beberapa pasien, ungkap Vina, juga didapatkan efek samping berupa peradangan pada area sekitar luka.

Baca Juga: Video TikTok Asusila Tasikmalaya Diperankan Pelajar SMP dan MTs, Beredar 3 Adegan Mesum Berbeda

Selain itu terdapat pula perdarahan yang berlebihan akibat belatung serta infeksi pada tulang.

Sehingga perlu dilakukan pengawasan ketika ingin menerapkan terapi belatung untuk menyebuhkan luka.

Terlepas terapi apa gunakan, kata Vina, untuk mempercepat penyembuhan luka diabetes diperlukan keteraturan minum obat.

Selain itu, diperlukan juga upaya menjaga pola makan agar kadar gula darah bisa terkontrol dengan baik.

"Perbanyak makan sayur dan buah serta batasi asupan gorengan serta makanan berlemak dan hindari makanan atau minuman dengan manis berlebihan," kata Vina.

Selain itu, llanjut dia, akukan pemeriksaan ke dokter penyakit dalam secara berkala untuk memantau kadar gula darah.***

Editor: Mordiadi

Sumber: sehatq.com IndoTrends.id YouTube SB30 Health

Tags

Terkini

Terpopuler