Pada awalnya, Luki menanam beberapa varian benih dengan nama latin Glass Gem Corn Rainbow itu, yakni jagung hitam, ungu, dan merah, di lahan seluas 3 hektare.
”Tapi dari tiga sampai empat varian itu, menghasilkan 12 varian jagung dengan warna berbeda-beda. Itu karena terjadi perkawinan silang antara setiap tanaman jagung, jadi warnanya juga berbeda-beda,” ujar Luki.
Luki tidak asal membudidayakan jagung tersebut, selain menghasilkan warna yang cantik, ia juga paham betul jika terdapat banyak manfaat di dalamnya.
Menurut dia, jagung pelangi memiliki kadar gula yang rendah sehingga baik dikonsumsi oleh penderita diabetes maupun hipertensi.
Baca Juga: Doa Akhir Tahun untuk Hari Esok yang Lebih Baik
Selain itu, kadar protein yang jauh lebih tinggi dibandingkan jagung biasa, membuatnya memiliki lebih dari sepuluh khasiat bagi kesehatan.
”Memang rasanya tidak seenak jagung manis, tapi kandungan gizinya ini lebih tinggi. Dan rasanya itu jauh lebih pulen dibanding jagung biasa,” ucap Luki
Ia menjelaskan, sebenarnya jagung pelangi lebih mudah untuk dibudidayakan mengingat masa tanam yang juga lebih singkat, hanya dua bulan. Bandingkan dengan jagung biasa yang membutuhkan masa tanam hingga lima bulan lamanya.
Baca Juga: Setelah 3 Hari Cuma Makan Kangkung di Kolam, Akhirnya Penyu Sisik Bisa Bebas ke Samudera
Cara tanamnya pun mudah, jika ingin menghasilkan jagung dengan corak tertentu cukup menanam masing-masing benih berjarak kurang dari 100 meter. Petani tidak perlu repot-repot melakukan cara apapun lagi untuk mendapatkan jagung warna-warni.