9 Obat Herbal Paling Populer di Dunia Sejak Zaman Yunani Kuno, Nomor 6-7 Sangat Mudah Ditemui

- 20 Maret 2021, 16:14 WIB
Ilustrasi ginseng.
Ilustrasi ginseng. /Pixabay/whaltns17

WARTA SAMBAS - Terlepas dari kemajuan medis dan teknologi di era modern, permintaan global untuk pengobatan herbal terus meningkat.

Beberapa pengobatan alami mungkin lebih terjangkau dan mudah diakses daripada obat-obatan konvensional, dan banyak orang lebih suka menggunakannya karena sejalan dengan ideologi kesehatan pribadi mereka.

Meskipun demikian, Anda mungkin bertanya-tanya apakah pilihan herbal itu efektif.

Berikut adalah 9 obat herbal paling populer di dunia, termasuk manfaat utama, penggunaan, dan informasi keselamatan yang relevan.

Baca Juga: Keseringan Memuji Pasangan, Bisakah Jadi Bumerang? Berikut Penjelasannya

1. Echinacea

Echinacea, atau coneflower, adalah tanaman berbunga dan obat herbal yang populer.

Berasal dari Amerika Utara, telah lama digunakan oleh penduduk asli Amerika untuk mengobati berbagai penyakit, termasuk luka, luka bakar, sakit gigi, sakit tenggorokan, dan sakit perut.

Bagian tanaman Echinacea , termasuk daun, kelopak bunga, dan akarnya, dapat digunakan sebagai obat dan banyak orang percaya bahwa akarnya memiliki efek paling kuat.

Echinacea biasanya dikonsumsi sebagai teh atau suplemen tetapi juga dapat dioleskan secara di bagian yang terluka.

Saat ini, obat ini sering digunakan untuk mengobati atau mencegah flu.

2. Ginseng

Baca Juga: Vaksinasi Covid-19 Hukumnya Wajib dan Tak Batalkan Puasa Ramadan, Ini Kata Wapres Ma’ruf Amin…

Ginseng merupakan tumbuhan obat yang akarnya direndam untuk dibuat sebagai teh atau dikeringkan untuk dijadikan bedak.

Ginseng sering digunakan dalam pengobatan tradisional Tiongkok untuk mengurangi peradangan dan meningkatkan kekebalan, fungsi otak, dan tingkat energi.

Ada beberapa varietas ginseng , tetapi ada dua yang paling populer yaitu jenis Asia Panax ginseng dan Amerika Panax quinquefolius.

Ginseng Amerika dianggap menumbuhkan relaksasi, sedangkan ginseng Asia dianggap lebih merangsang .

Meskipun ginseng telah digunakan selama berabad-abad, penelitian modern yang mendukung kemanjurannya masih kurang.

3. Ginkgo biloba

Baca Juga: Sederet Manfaat Memuji Pasangan dengan Kata 'Cantik'

Ginkgo biloba, juga dikenal sebagai ginkgo, adalah obat herbal yang berasal dari pohon maidenhair.

Berasal dari Tiongkok, ginkgo telah digunakan dalam pengobatan tradisional Tiongkok selama ribuan tahun dan tetap menjadi suplemen herbal terlaris saat ini.

Ginkgo mengandung berbagai antioksidan kuat yang dianggap memberikan beberapa manfaat.

Biji dan daunnya secara tradisional digunakan untuk membuat teh dan tincture, tetapi sebagian besar aplikasi modern menggunakan ekstrak daun.

Beberapa orang juga menikmati makan buah mentah dan biji sangrai. Namun, bijinya agak beracun dan hanya boleh dimakan dalam jumlah kecil.

Ginkgo dikatakan dapat mengobati berbagai macam penyakit, termasuk penyakit jantung, demensia, kesulitan mental, dan disfungsi seksual.

Baca Juga: Jangan Anggap Sepele, Ini Dampak Menyimpan Gadget Dekat Kepala 

4. Elderberry

Elderberry adalah jamu kuno dibuat dari tanaman Sambucus nigra.

Elderberry telah lama digunakan untuk meredakan sakit kepala, sakit saraf, sakit gigi, pilek, infeksi virus, dan sembelit.

Saat ini, obat ini dipasarkan sebagai pengobatan untuk gejala yang berhubungan dengan flu berat dan flu biasa.

Elderberry tersedia sebagai sirup atau permen, meskipun tidak ada dosis standar.

Beberapa orang lebih suka membuat elderberry menjadi sirup atau teh dengan memasak elderberry dengan bahan lain, seperti madu dan jahe.

5. St. John’s Wort

St. John’s wort (SJW) adalah obat herbal yang berasal dari tumbuhan berbunga Hypericum perforatum.

Bunganya yang kecil dan kuning biasanya digunakan untuk membuat teh, kapsul, atau ekstrak.

Baca Juga: 10 Arti Posisi Tidur Pasangan yang Wajib Anda Tahu

Penggunaannya sudah sejak zaman Yunani kuno, dan SJW masih sering diresepkan oleh para profesional medis di beberapa bagian Eropa.

Secara historis, SJW digunakan untuk membantu penyembuhan luka dan mengurangi insomnia, depresi, dan berbagai penyakit ginjal dan paru-paru.

Saat ini, SJW sebagian besar diresepkan untuk mengobati depresi ringan hingga sedang.

6. Kunyit

Kunyit (Curcuma longa) adalah ramuan yang termasuk dalam keluarga jahe.

Digunakan selama ribuan tahun dalam memasak dan obat-obatan, baru-baru ini jahe menarik perhatian karena sifat anti-inflamasi yang manjur.

Baca Juga: Lakukan 3 Hal ini Sikapi Anak Remaja Sudah Mulai Pacaran

Kurkumin merupakan senyawa aktif utama dalam kunyit. Dan dapat mengobati sejumlah kondisi, termasuk peradangan kronis, nyeri, sindrom metabolik, dan kecemasan.

Suplemen kunyit dan kurkumin secara luas dianggap aman, tetapi dosis yang sangat tinggi dapat menyebabkan diare, sakit kepala, atau iritasi kulit.

7. Jahe

Jahe adalah tanaman yang biasa dibuat menjadi jamu dan bisa dimakan dalam bentuk segar atau kering, meski bentuk obat utamanya adalah teh atau kapsul.

Sama seperti kunyit, jahe adalah rimpang, atau batang yang tumbuh di bawah tanah.

Jahe mengandung berbagai senyawa bermanfaat dan telah lama digunakan dalam praktik tradisional dan tradisional untuk mengobati pilek, mual, migrain, dan tekanan darah tinggi.

Penggunaan jahe saat ini biasanya untuk menghilangkan mual yang terkait dengan kehamilan, kemoterapi, dan operasi medis.

8. Valerian

Baca Juga: Malas Berhubungan Seks dengan Istri, Tapi Suka Nonton Film Dewasa? Ini Penyebabnya…

Valerian disebut juga sebagai "Nature’s Valium", valerian adalah tanaman berbunga yang akarnya dapat menimbulkan ketenangan dan rasa tenang.

Akar valerian dapat dikeringkan dan dikonsumsi dalam bentuk kapsul atau direndam untuk dibuat teh.

Penggunaannya sudah sejak zaman Yunani dan Roma kuno, di mana valerian digunakan untuk menghilangkan kegelisahan, tremor, sakit kepala, dan jantung berdebar-debar.

Saat ini, valerian paling sering digunakan untuk mengobati insomnia dan kecemasan.

9. Kamomil

Chamomile adalah tanaman berbunga yang juga merupakan salah satu obat herbal paling populer di dunia.

Bunganya paling sering digunakan untuk membuat teh, tetapi daunnya juga dapat dikeringkan dan digunakan untuk membuat teh, ekstrak obat, atau kompres topikal.

Selama ribuan tahun, kamomil telah digunakan sebagai obat untuk mual, diare, sembelit, sakit perut, infeksi saluran kemih, luka, dan infeksi saluran pernapasan atas.***

Editor: Yuniardi

Sumber: Healthline


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x