4. Menganggap Keluarga/Teman Sehat
Melansir dari UC Davis Health, Kaye Hermanson, psikolog klinis di Departemen Kedokteran Fisik dan Rehabilitasi mengatakan, lalainya protokol kesehatan bisa terjadi karena orang menganggap berkumpul dengan keluarga atau teman yang terlihat sehat adalah aman.
Pertemuan keluarga dan pertemanan pun mulai banyak dilakukan saat pandemi. Padahal, peneliti di Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC), dalam penelitian di Journal of American Medical Association, mengonfirmasi lebih dari setengah kasus COVID-19 di AS ditularkan oleh orang-orang tanpa gejala.
Saat tidak menggunakan masker dan menjaga jarak, orang-orang tanpa gejala itu menularkan COVID-19 melalui droplet.
5. Faktor Lingkungan
Selain itu, menurut psikolog Ikhsan, lingkungan juga dapat berpengaruh terhadap lalainya protokol kesehatan selama pandemi.
Baca Juga: Jokowi Minta Seluruh Kapolda Lipatgandakan Peserta Vaksinasi Covid-19
“Lingkungan itu bisa memengaruhi dan membentuk mindset kita. Kalau lingkungannya mengabaikan protokol kesehatan, bisa saja orang lainnya ikutan juga,” kata dia.
“Contohnya di beberapa daerah, banyak orang yang tidak mau divaksin atau dites swab. Masih banyak juga yang enggak pakai masker,” ucapnya.
Bisa jadi, itu karena beberapa orang dalam lingkungan tersebut melakukan hal yang sama. Pada akhirnya, orang-orang di sekitarnya jadi ikut terpengaruh.