Padahal Populer, Ternyata Sederet Makanan Ini Mengandung Racun

- 30 Juni 2024, 17:41 WIB
Ilustrasi singkong rebus yang jarang diketahui manfaatnya oleh sebagian orang.
Ilustrasi singkong rebus yang jarang diketahui manfaatnya oleh sebagian orang. /Pixabay/

WARTA SAMBAS - Meskipun populer, ternyata tak semua makanan itu aman untuk dimakan. Beberapa makanan malah terkenal karena berbahaya dan memiliki efek samping bisa mengancam nyawa.

Meski berbahaya dan mematikan. Beberapa jenis makanan hingga buah ini tetap diminati banyak orang. Bahkan ada yang harganya sangat mahal.

Berikut sederet makanan mematikan yang populer di berbagai negara, antara lain:

Baca Juga: Begini Khasiat Daun Alpukat untuk Kesehatan Tubuh yang Jarang Diketahui

1. Singkong

Dikenal juga dengan nama cassava, ternyata singkong juga mengandung racun yang cukup berbahaya untuk tubuh. Banyak orang di beberapa negara, yang menyebut makanan ini sebagai singkong beracun.

Singkong dapat menghasilkan senyawa hidrogen sianida yang dapat membunuh banyak orang. Untuk itu perlu dipastikan bahwa singkong harus dimasak dengan sempurna sebelum dikonsumsi.

Memakan singkong mentah bisa meningkatkan risiko keracunan makanan. Meski mengandung racun, tapi singkong tetap menjadi makanan pokok di sejumlah negara. Seperti di wilayah Asia Tenggara, Amerika Selatan hingga Afrika.

2. Fugu

Ikan fugu atau pufferfish merupakan salah satu jenis ikan paling mematikan di dunia. Berbeda dengan ikan hiu yang memiliki taring tajam, ikan fugu bisa membunuh manusia dengan kandungan racun di dagingnya.

Selama beberapa belas tahun terakhir, banyak kasus kematian di Jepang yang berkaitan dengan konsumsi ikan fugu. Di Jepang sendiri, ikan fugu biasanya diolah menjadi sashimi dan disajikan secara mentah.

Orang yang menyiapkan ikan fugu ini tak boleh sembarangan. Jika salah sedikit saja, hidangan populer ini bisa berubah menjadi senjata pembunuh yang mematikan. Dengan mengeluarkan toxin atau racun tetrodotoxin, yang ribuan kali lebih berbahaya dari sianida.

Baca Juga: Baik untuk Mengatasi Jerawat, Ini Khasiat Lain Daun Binahong bagi Tubuh

3. Hakari

Sebagai salah satu makanan nasional dari Islandia, hidangan ini punya reputasi yang cukup kontroversial di dunia. Hakari terbuat dari daging ikan hiu yang diawetkan secara natural selama berbulan-bulan.

Aroma yang menyengat dan tak sedap dari proses fermentasi ikan hiu, membuat makanan ini masuk ke daftar makanan paling bau di dunia. Tak hanya itu hakari cukup berbahaya karena mengandung trimethylamine oxide, yang berada di bagian daging ikan.

Untuk mengeluarkan racun ini, ikan-ikan itu harus digantung sampai kering sempurna. Meski sudah dikeringkan tapi risiko keracunannya masih tinggi. Karenanya makanan ini dianggap cukup berbahaya.

Baca Juga: Wajib Disimak.! Ini Sederet Gejala Jamur Kaku yang Jarang Diketahui

4. Sannakji

Jika Jepang punya ikan fugu yang mematikan, kalau di Korea Selatan ada Sannakji. Kuliner unik dan terbilang ekstrem ini cukup mudah ditemukan di banyak restoran Korea.

Sannakji sendiri merupakan hidangan berisi gurita hidup yang dibumbui dengan taburan wijen dan minyaknya. Di sana Sannakji dimakan secara hidup-hidup, banyak gurita yang akhirnya menempel di permukaan wajah dan bibir.

Di balik rasanya yang unik, Sannakji disebut dapat membahayakan nyawa orang yang memakannya. Karena bisa saja orang-orang meninggal dunia setelah tersedak gurita yang masih hidup.

5. Buah Ackee

Buah Ackee berasal dari Afrika Barat. Tampilannya berwarna kuning hingga merah cerah, lengkap dengan biji buah berwarna hitam pekat yang kontras dengan kulit buah. Buah yang satu ini rupanya sudah menjadi makanan pokok di Jamaika.

Menurut banyak orang di sana, rasa buah Ackee sangat enak tapi tentunya mengundang kontroversi. Karena buah ini diketahui mengandung racun hypoglycin yang dapat menyebabkan seseorang mual hingga muntah-muntah.

Terutama buah Ackee yang masih mentah. Para ahli menyarankan untuk menghindari membuka atau membelah buah Ackee yang masih mentah. Karena ketika buah dibuka, kandungan racun di dalamnya mampu membunuh seseorang.

Editor: Y. Dody Luber Anton


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah