Hari Tanpa Bayangan Matahari Tak Cuma Milik Kota Pontianak, Fenomena Serupa Bisa Disaksikan di Jakarta

29 Agustus 2021, 16:59 WIB
Ternyata hari tanpa bayangan matahari bukan hanya bisa disaksikan di Kota Pontianak, tetapi juga di Jakarta dan daerah lainnya di Indonesia./Foto: telur berdiri /ilmugeografi.com/

WARTA SAMBAS - Kulminasi atau lebih dikenal sebagai hari tanpa bayangan matahari, selalu menjadi fenomena menarik yang dinanti masyarakat Kota Pontianak, Kalimantan Barat.

Pada hari tanpa bayangan matahari di Kota Pontianak itu, masyarakat akan berbondong-bondong ke Tugu Khatulistiwa yang dijadikan pusat kegiatan.

Di kawasan Tugu Khatulistiwa Kota Pontianak, masyarakat bisa mendirikan telur saat fenomena hari tanpa bayangan matahari ini. 

Setiap tahun, hari tanpa bayangan matahari di Kota Pontianak berlangsung selama dua kali, yakni pada 21-23 Maret dan 21-23 September.

Baca Juga: Gunung Merapi Ketiban Meteor? Ini Penjelasan LAPAN…

Ternyata, hari tanpa bayangan matahari ini bukan hanya dapat disaksikan di Kota Pontianak, tetapi juga di Jakarta dan daerah lainnya di Indonesia. 

Fakta mengejutkan tersebut diungkapkan Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN).

Menurut peneliti LAPAN, masyarakat bisa menyaksikan hari tanpa bayangan matahari saat tengah hari antara 6 September hingga 21 Oktober 2021.

Khusus untuk wilayah Jakarta, hari tanpa bayangan matahari bisa disaksikan pada 9 Oktober 2021 mendatang.

Peneliti Pusat Sains dan Antariksa LAPAN, Andi Pangerang mengatakan, saat posisi matahari di atas Indonesia, tidak ada bayangan yang terbentuk.

Bayangan tidak akan terbentuk oleh benda tegak yang tidak berongga pada saat tengah hari. 

"Sehingga fenomena ini dapat disebut sebagai hari tanpa bayangan matahari," jelas Andi Pangerang, seperti dikutip WARTA SAMBAS dari PMJ News, Minggu 29 Agustus 2021.

Ia menungkapkan, di Jakarta hari tanpa bayangan matahari bisa diamati pada 9 Oktober 2021 pukul 11.39 WIB.

Andi menjelaskan, Indonesia terbentang dari 6 derajat Lintang Utara (LU) hingga 11 derajat Lintang Selatan (LS) dan dibelah garis khatulistiwa.

Dengan lokasi geografis tersebut, matahari akan berada di atas Indonesia dua kali setahun, yang pertama sudah terjadi sejak akhir Februari hingga awal April 2021.

Sementara yang kedua akan terjadi antara tanggal 6 September hingga 21 Oktober 2021.

Fenomena hari tanpa bayangan matahari selalu terjadi dua kali setahun untuk kota-kota atau wilayah yang terletak di antara dua garis, yakni: 

1. Garis Balik Utara (Tropic of Cancer; 23,4 derajat Lintang Utara)

2. Garis Balik Selatan (Tropic of Capricorn; 23,4 derajat Lintang Selatan)

Sementara untuk kota-kota yang tepat di Garis Balik Utara dan Garis Balik Selatan hanya akan mengalami hari tanpa bayangan matahari sekali dalam setahun, yakni:

1. Solstis Juni untuk Garis Balik Utara

2. Solstis Desember untuk Garis Balik Selatan

Diluar ketiga wilayah tersebut, kata Andi, matahari tidak akan berada di zenit ketika tengah hari sepanjang tahun.

Melainkan agak condong ke Selatan untuk belahan bumi bagian utara maupun agak condong ke Utara untuk belahan bumi bagian selatan.***

Editor: Mordiadi

Sumber: PMJ News

Tags

Terkini

Terpopuler