Penyebab Jatuhnya Pesawat Sriwijaya Air SJ 182 Menurut LAPAN

- 10 Januari 2021, 14:48 WIB
Tim Sar Gabungan Denjaka temukan serpihan pesawat Sriwijaya Air SJ 182 yang hilang kontak di Perairan Pulau Lancang, Kepulauan Seribu.
Tim Sar Gabungan Denjaka temukan serpihan pesawat Sriwijaya Air SJ 182 yang hilang kontak di Perairan Pulau Lancang, Kepulauan Seribu. /Instagram.com/koprs_marinir_tnial/

2. Kondisi Meso

Di sekitar lokasi kejadian terdapat konvergensi angin dari utara dan barat di permukaan (10 m) yang telah mengintrusi kelembaban dan menumbuhkan sistem konveksi baru dari Laut Jawa ke utara Jakarta.

3. Kondisi Lokal

Pertumbuhan sistem konveksi di atas lokasi kejadian menunjukkan koneksi antara sistem konveksi skala meso di bagian Utara dan Selatan.

Koneksi ini menunjukkan sistem konveksi di Utara tersebut berperan menginduksi konveksi baru sekaligus mengalami propagasi ke Selatan.

Baca Juga: Kopaska dan Denjaka Turut Cari Korban Pesawat Sriwijaya Air yang Jatuh di Kepulauan Seribu

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by LAPAN (@lapan_ri)

Diberitakan sebelumnya, Direktur Utama (Dirut) Sriwijaya Air, Jefferson Irwin memastikan pesawat Sriwijaya Air SJ 182 dalam kondisi layak terbang. "Pesawat dalam kondisi sehat," katanya.

Irwin menjelaskan, sebelum terbang, pemeriksaan telah dilakukan terhadap pesawat Sriwijaya Air SJ 182 dan dinyatakan tidak mengalami kerusakan.

Sebelum hilang kontak (lost contact), lanjut dia, SJ 182 sudah terbang ke Pontianak dan Pangkal Pinang. Ketika terbang lagi ke Pontianak dari Jakarta, seharusnya tidak masalah.

Halaman:

Editor: Mordiadi

Sumber: Pikiran Rakyat


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah