Penyebab Jatuhnya Pesawat Sriwijaya Air SJ 182 Menurut LAPAN

- 10 Januari 2021, 14:48 WIB
Tim Sar Gabungan Denjaka temukan serpihan pesawat Sriwijaya Air SJ 182 yang hilang kontak di Perairan Pulau Lancang, Kepulauan Seribu.
Tim Sar Gabungan Denjaka temukan serpihan pesawat Sriwijaya Air SJ 182 yang hilang kontak di Perairan Pulau Lancang, Kepulauan Seribu. /Instagram.com/koprs_marinir_tnial/

Baca Juga: Detik-detik Kecelakaan Pesawat Sriwijaya Air Rute Jakarta-Pontianak

Terkait delayed atau keterlambatan penerbangan dari Jakarta-Pontianak itu, kata Irwin, bukan karena ada kerusakan. "Ujan deras, makanya ada delayed 30 menit saat boarding," jelasnya.

Seperti diketahui, pesawat Sriwijaya Air Boeing 737-500 tersebut dikabarkan lepas landas pada pukul 14.36 WIB, dan seharusnya tiba di Pontianak pada pukul 15.15 WIB.

Pesawat dengan nomor registrasi PK-CLC itu terlihat terbang ke arah Barat, lalu membelok ke arah Utara.

Terakhir kali kontak Sriwijaya Air dengan Air Traffic Control (ATC) saat pesawat tersebut melintasi bagian utara Jawa.

Baca Juga: 3 Bayi dan 7 Anak-anak Turut Jadi Korban Jatuhnya Pesawat Sriwijaya Air Rute Jakarta-Pontianak

Dilansir situs Flight Radar, pesawat Sriwijaya Air SJ 182 sempat kehilangan ketinggian sebelum hilang kontak.

Kemudian Pesawat terjun bebas (freefall) sekitar 10.000 kaki ke 250 kaki, hanya dalam waktu kurang dari satu menit.

Sementara itu, Juru Bicara Kementerian Perhubungan (Kemenhub), Adita Irawati mengatakan, sejumlah unsur terkait mengerahkan potensinya untuk proses pencarian dan penyelamatan.

Dalam proses SAR itu, Kemenhub mengirimkan satu kapal, Basarnas (tiga kapal utama, tiga kapal karet, dan dua sea rider), TNI AL (tiga kapal KRI), dan Polair Polda (enam kapal) "Seluruh jajaran bergerak cepat untuk pencarian dan penyelamatan," pungkas Adita.

Halaman:

Editor: Mordiadi

Sumber: Pikiran Rakyat


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah