Pidato 'Bipang' Jokowi buat MUI Angkat Bicara: Lebaran Makan Ketupat Bukan Bipang, Besok Jangan Endors Lagi Ya

- 10 Mei 2021, 20:05 WIB
Ketua MUI Cholil Nafis kritik Pidato Presiden Jokowi soal Bipang Ambawang/@cholilnafis/Instagram
Ketua MUI Cholil Nafis kritik Pidato Presiden Jokowi soal Bipang Ambawang/@cholilnafis/Instagram /WartaSambasRaya.com/

 

WARTA SAMBAS - Beragam tanggapan dilontarkan terhadap pidato Jokowidodo (Jokowi) soal Bipang (Babi Panggang) Ambawang, untuk oleh-oleh lebaran.
 
Termasuk Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) Cholil Nafis yang turut berkomentar perihal hebohnya video pidato Jokowi.

Menurut Cholil, Jokowi hanya membaca teks semata saja, tanpa menghayati maknanya, hal ini ia sampaikan melalui Twitternya @cholilnafis pada 8 Mei 2021.

Baca Juga: Anggap Salah Tulis Konsep Pidato Jokowi soal 'Bipang' Ambawang, Fadli Zon : Keliru, Sebaiknya Minta Maaf

"Sepertinya hanya baca teks promo aja tanpa menghayati maknanya," cuitnya.

Cholil Nafis mengatakan, lebaran seharusnya makan ketupat bukan makan babi panggang atau bipang Ambawang

"Bahwa liburan lebaran makannya ketupat bukan bipang, maunya mensponsori makanan khas Indonesia tapi lupa sasaran konsumennya," sambungnya.

Selanjutnya, Cholil Nafis juga menyarankan agar presiden Jokowi tidak melakukan promosi lagi, jika tidak bisa memetakan pasarnya.

Baca Juga: Jokowi Sanggupi Semua Permintaan Nelayan Lamongan Jawa Timur

"Besok2 jangan jadi endorsmen lagi ya klo belum bisa memetakan pasarnya," tutupnya. 

Atas cuitan Cholil Nafis kritiki pidato Presiden Jokowi terkait bipang Ambawang, warganet turut memberi pendapat di kolom komentar.

"Maaf ,ini bukan salah pak Jokowi tapi salah Protocol Istana, mereka di gaji utk membantu Presiden. KSP, SETKAB, KSP MILENIAL pada ngapain saja tenaga-tenaga ahli kedeputian mereka," balas akun @Extro40230355.

"Itu kayaknya emang jebakan betmen, untuk melupakan problem mudik, TKA yg masuk di RI, kasus KM 50 dan lain-lain," balas akun @didik_dsp.

Baca Juga: Buruh Aset Besar Bangsa Indonesia, Jokowi: Kita Tentunya Harus Beri Penghormatan

"Sekalipun bertepatan dengan Kenaikan Yesus Kristus, tapi hari raya Kristen tersebut tidak dikenal sebagai LEBARAN. Sementara Konteks yang dibahas Presiden adalah LEBARAN. Ini adalah pembelajaran ke depan, agar teks Pidato Presiden benar-benar dicek dengan teliti," balas akun @nogokampret. ***

Editor: Yuniardi

Sumber: Instagram @movreview


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah