Network
WARTA SAMBAS – Hujan deras memaksa seorang perempuan berusia 33 tahun, Nurhayati yang sedang menanam padi di sawah untuk berteduh di gubuk Desa Trieng, Kecamatan Cot Girek, Kabupaten Aceh Utara, pada Rabu 26 Mei 2021 pukul 16.00 WIB.
Keputusan Nurhayati untuk berteduh di gubuk area persawahan itu juga diikuti 4 anak-anak yang tidak ingin kuyup diguyur hujan deras sore itu, yakni Irfan Rasyid (11), Ridwan (9), Irham (8), dan Ardian (5).
Tidak beberapa lama, tiba-tiba petir menyambar 5 orang yang berteduh di gubuk tersebut. Saking dahsyatnya, tubuh Nurhayati sampai terpental dari gubuk dan mendarat di area persawahan.
Sambaran petir itu juga disaksikan warga sekitar. Mereka pun langsung ke lokasi yang dihantam petir tersebut. "Melihat kejadian itu, sejumlah warga mendatangi gubuk tersebut,” kata AKBP Tri Hadiyanto, Kapolres Aceh Utara, melalui Kapolsek Cot Girek Ipda Suherman, seperti dikutip WARTA SAMBAS dari ANTARA, Kamis 27 Mei 2021.
Baca Juga: BMKG: Kalimantan Barat Berpotensi Hujan Disertai Petir dan Angin Kencang
Setibanya, beberapa warga itu mendapati tubuh Nurhayati tergeletak tidak bergerak di area persawahan. Sementara 4 anak terluka parah di dalam gubuk.
Warga setempat pun berinisiatif untuk membawa Nurhayati yang mereka temukan tergeletak tidak bergerak di area persawahan itu ke Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) terdekat.
Namun petugas medis di Puskesmas menyatakan, kalau Nurhayati sudah tidak bernyawa. Dapat dipastikan tewas di tempat kejadian usai disambar petir.
Nurhayati pun langsung dimakamkan pihak keluarga. “Sementara empat korban lainnya mengalami luka berat dan ringan setelah tersambar petir, mereka dirujuk ke RSUD Cut Meutia," kata Suherman.***
