2 Pelaku ‘Parodi Lagu Indonesia Raya’ itu Anak TKI dan Pelajar SMP

- 1 Januari 2021, 19:04 WIB
Kadiv Humas Polri Irjen Pol Argo Yuwono saat gelar konferensi pers terkait parodi lagu Indonesia Raya
Kadiv Humas Polri Irjen Pol Argo Yuwono saat gelar konferensi pers terkait parodi lagu Indonesia Raya /Instagram/@divisihumaspolri

WARTA SAMBAS – Awalnya Polisi Di Raja Malaysia (PDRM) berhasil meringkus pria berinisial NJ (11 tahun) di Sabah, Malaysia atas kasus video “Parodi Lagu Indonesia Raya”.

NJ tinggal di Sabah karena mengikuti orangtuanya yang merupakan Tenaga Kerja Indonesia (TKI) di salah satu perusahaan perkebunan di Malaysia.

Kepada PDRM, NJ sebagai pemilik akun YouTube MY Asean mengaku, bukan dia yang membuat ‘Parodi Lagu Indonesia Raya’ tersebut.

“Tetapi ada temannya yang membuat. Temannya itu di Indonesia,” ungkap Irjen Pol Raden Argo Yuwono, Kadiv Humas Polri, seperti diberitakan Pikiran-Rakyat.com dalam artikel berjudul “2 Pelaku Parodi Lagu Indonesia Raya Masih di Bawah Umur, Polri: Mereka Berteman di Dunia Maya”, Jumat 1 Januari 2021.

Baca Juga: Ternyata Remaja Asal Cianjur yang Jadi Dalang 'Parodi Lagu Indonesia Raya'

Ketika tinggal di Sabah Malaysia itu, NJ menjalin pertemanan di media sosial dengan MDF (16 tahun), pelajar Kelas III SMP di Cianjur Indonesia. “Jadi dua-duanya masih di bawah umur,” tegas Argo Yuwono.

Setelah mendapat informasi dari NJ tersebut, PDRM berkoordinasi dengan Bareskrim Polri yang langsung bergerak menangkap MDF di rumahnya di Cianjur.

“Jadi MDF ini nama asli. Tetapi di dunia maya itu namanya adalah Fais Rahman Simalungun. Tadi malam dia ditangkap di rumahnya," jelas Argo Yuwono.

Baca Juga: PDRM Buktikan Terduga Pelaku ‘Parodi Lagu Indonesia Raya’ adalah WNI

MDF diamankan di Bareskrim Polri untuk pemeriksaan lebih lanjut. Hasilnya, mereka berdua sempat terlibat perselisihan karena kanal YouTube menggunakan data NJ.

"MDF ini kemudian membuat di kanal YouTube itu Indonesia Raya instrumental parodi dengan menggunakan nama NJ, kemudian tag lokasinya di Malaysia, menggunakan nomor malaysia. Akhirnya kan yang dituduh NJ, jadi NJ marah sama MDF," cerita Argo Yuwono.

Namun, NJ yang merasa marah dengan MDF justru ikut mengedit serta mengunggah kembali video yang sebelumnya dibuat oleh MDF.

"Salahnya NJ ini membuat lagi kanal Youtube, dengan channel My Asean. Kemudian isinya itu dia mengedit daripada isi yang sudah disebar oleh MDF. Jadi hanya menambahi ada gambar batik. Jadi NJ yang di Malaysia juga membuat, MDF yang ada di Cianjur juga membuat," pungkas Argo Yuwono.***(Eka Alisa Putri/Pikiran-Rakyat.com)

Editor: Mordiadi

Sumber: Pikiran Rakyat


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah