“Konsep dan rencana yang dipilih para pelaku untuk mengganti dengan paksa Ketua Umum Partai Demokrat yang sah, adalah dengan menyelenggarakan Kongres Luar Biasa (KLB),” sambung AHY.
Baca Juga: Pemerintah Siapkan Bantuan PIP Untuk Siswa Sekolah, Begini Cara Dapatkannya
Disampaikan oleh AHY bahwa berdasarkan penuturan saksi dalam berita acara pemeriksaan, untuk memenuhi syarat dilaksanakannya KLB pelaku gerakan upaya paksa ambil alih kepemimpinan Partai Demokrat tersebut menargetkan 360 orang para pemegang suara.
Selain itu, AHY juga menyebut bahwa 360 orang pemegang suara tersebut harus diajak dan dipengaruhi dengan imbalan uang, yang menurutnya dalam jumlah yang besar.
"Para pelaku merasa yakin gerakan ini pasti sukses, karena mereka mengklaim telah mendapatkan dukungan sejumlah petinggi negara lainnya," lugas AHY.***