WARTA SAMBAS - Situasi Laut Natuna Utara semakin memanas akibat perseteruan China dengan Amerika Serikat (AS) dan beberapa negara lainnya. Pemerintah Indonesia juga harus siap siaga.
"Kondisi ini akan berpotensi menjadi perang terbuka yang berakibat fatal," kata Syarief Hasan, Wakil Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) RI, seperti diberitakan SeputarTangsel.com dalam artikel berjudul "Pemerintah Indonesia Diimbau Siap Siaga, Akan Terjadi Perang Terbuka di Laut Natuna Utara?", Kamis 28 Januari 2021.
Syarif menilai, situasi di Laut Natura Utara tidak boleh dianggap remeh. Lantaran China yang membuat klaim sepihak terhadap Laut Cina Selatan berdasarkan sembilan garis putus-putus atau nine dash line yang koordinatnya tidak pernah diketahui, sehingga menyebabkan Amerika Serikat dan Inggris juga ikut campur.
Baca Juga: Kidung Kacer yang Dirapal Mbah Maridjan saat Gunung Merapi Erupsi, Ternyata QS Al-Hasyr ayat 21
Olehkrenanya, Syarief mendorong pemimpin di Asia Tenggara untuk bersama-sama dalam menyelesaikan permasalahan di Laut China Selatan dengan Indonesia mengambil peran sebagai "lead".
"Sudah menjadi kewajiban pemerintah untuk memastikan seluruh wilayah, termasuk wilayah terluar di perairan Natuna Utara dalam kondisi aman," kata Syarief.
Selain itu, Syarief juga mendukung agar ASEAN mengedepankan pendekatan diplomasi dengan semangat million friends and zero enemy.
Baca Juga: Wismoyo Arismunandar Meninggal, Ini Perjalanan Karir Militernya...
Indonesia, tambah dia, harus hadir dalam komunitas ASEAN untuk menjadi motor penggerak proses diplomasi dalam penyelesaian masalah di Laut Natuna Utara.