Laut Natuna Utara Memanas, MPR RI Minta Pemerintah Siap Siaga untuk Perang Terbuka

- 28 Januari 2021, 16:30 WIB
Bakamla RI mengusir kapal China yang berkeliaran di zona eksklusif ekonomi Indonesia, Laut Natuna Utara, pada Sabtu 12 September 2020.*
Bakamla RI mengusir kapal China yang berkeliaran di zona eksklusif ekonomi Indonesia, Laut Natuna Utara, pada Sabtu 12 September 2020.* /Antara/

Peneliti di RSIS, Wu Shang-su pernah mengungkapkan, hubungan Thailand dengan AS belakangan memang nampak memburuk. Namun jika perang di Luat China Selatan meletus, kemungkinan negara Gajah Putih akan mendukung Paman Sam.

Shang-su memprediksi, jika perang China dan AS terjdi, Filipina yang akan cukup 'hancur'. Malaysia, Filipina, dan Singapura juga dapat terseret dalam konflik tersebut. Sebab berada di salah satu arteri ekonomi yang penting bagi China, yaitu Selat Malaka.

Baca Juga: Desak Menhan Prabowo Subianto Mundur, Netizen: Menteri Tak Becus

Peneliti lainnya di RSIS, Collin Koh memprediksi Malaysia dan Singapura akan berusaha bersikap netral meskipun sulit mengabaikan fakta bahwa kedua negara dapat condong ke salah satu pihak.

Suatu laporan yang diterbitkan tahun lalu oleh Pusat Studi Amerika Serikat di Universitas Sydney menemukan bahwa jika konflik bersenjata pecah, maka rudal balistik berteknologi tinggi milik China dapat melumpuhkan pangkalan militer AS dan armada angkatan laut di seluruh wilayah Pasifik Barat dalam beberapa jam.***(Muhammad Hafid/SeputarTangsel.com)

Halaman:

Editor: Mordiadi

Sumber: Seputar Tangsel


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah