Doa tersebut menjadi harapan agar Allah menerima ibadah kurban kita:
اَللهم هَذِهِ مِنْكَ وَإِلَيْكَ فَتَقَبَّلْ مِنِّيْ يَا كَرِيْمُ
Artinya, "Ya Tuhanku, hewan ini adalah nikmat dari-Mu, dan dengan ini aku bertaqarrub kepada-Mu. Karenanya wahai Tuhan Yang Maha Pemurah, terimalah taqarrub-ku."
Senada dengan uraian tersebut, Allah memerintahkan para pekurban agar membagikan sebagian dagingnya kepada orang-orang fakir.
فَكُلُوا مِنْهَا وَأَطْعِمُوا الْبَائِسَ الْفَقِيرَ (الحج: 28)
Artinya, “Maka makanlah sebagian darinya (daging kurban) dan (sebagian lagi) berikanlah untuk dimakan orang-orang fakir. (QS al-Hajj: 28)
Maka tegaslah, bahwa salah satu hikmah kurban adalah mengajarkan kita untuk berbagi dan belajar bersikap dermawan kepada orang lain.
Dari berbagi daging, para pekurban belajar mengasah kedermawanan untuk berbagi dalam bentuk lain.
Baik berbagi dalam bentuk kebutuhan jasmani (materi), maupun kebutuhan ruhani (spiritual). Ini sesuai gambaran dari Rasulullah saw dalam sabdanya:
اَلسَّخِيُّ قَرِيْبٌ مِنَ اللهِ، قَرِيْبٌ مِنَ النَّاسِ، قَرِيْبٌ مِنَ الْجَنَّةِ، بَعِيْدٌ مِنَ النَّارِ. وَالْبَخِيْلُ بَعِيْدٌ مِنَ اللهِ، بَعِيْدٌ مِنَ النَّاسِ، بَعِيْدٌ مِنَ الْجَنَّةِ، قَرِيْبٌ مِنَ النَّارِ. وَالْجَاهِلُ السَّخِيُّ أَحَبُّ إِلَى اللهِ مِنْ عَابِدٍ بِخَيْلٍ. (رواه الترمذي)