Baca Juga: Militer Myanmar Ambil Alih Kekuasaan Selama Satu Tahun, AS Marah Besar
“Kami mendesak pihak berwenang untuk memulihkan konektivitas sehingga orang-orang di Myanmar dapat berkomunikasi dengan keluarga dan teman mereka serta mengakses informasi penting,” kata Stone.
Sebelumnya pada Selasa, 2 Februari 2021, militer Myanmar memperingatkan warganya agar tidak memposting rumor di media sosial yang dapat memicu kerusuhan dan menyebabkan ketidakstabilan.
Pekan ini, Facebook mengatakan pihaknya memperlakukan situasi di Myanmar sebagai keadaan darurat dan mengambil tindakan sementara untuk melindungi dari bahaya seperti menghapus konten yang memuji atau mendukung kudeta.***(Julkifli Sinuhaji/Pikiran-Rakyat.com)