1. Varikokel: Kondisi pembengkakan pada pembuluh darah testis dan skrotum.
2. Infeksi: Seperti klamidia dan gonore, atau infeksi bakteri lain yang menyebabkan rendahnya jumlah sperma.
3. Tumor: Tumor jinak maupun ganas pada testis dapat mengganggu produksi sperma.
4. Gangguan hormon: Hormon yang diproduksi di testis dan otak penting dalam proses pembentukan sperma. Gangguan pada hormon-hormon ini dapat mengganggu produksi jumlah sperma.
- Ejakulasi Terlalu Sering
Melakukan ejakulasi beberapa kali dalam sehari dapat memengaruhi terjadinya sperma encer. Setelah ejakulasi pertama, cairan sperma berikutnya akan cenderung lebih cair.
Hal ini bisa diatasi dengan tidak melakukan ejakulasi beberapa hari untuk mengembalikan volume dan konsistensi semen seperti semula.
- Kekurangan Zinc
Baca Juga: CEK FAKTA : Murah Senyum Bisa Bikin Awet Muda
Kekurangan zinc dapat memicu tubuh membentuk antibodi terhadap sperma. Hal ini membuat tubuh secara keliru menghancurkan sel sperma karena dianggap sebagai benda asing. Ini menyebabkan rendahnya jumlah sperma yang diproduksi.
Kekurangan zinc dapat diatasi dengan konsumsi sejumlah makanan. Misalnya, daging, kacang-kacangan, gandum, dan susu. Konsumsi suplemen juga dapat membantu mencukupi jumlah zinc dalam tubuh.
- Pre-Ejakulasi
Cairan pre-ejakulasi seringkali disalahartikan sebagai cairan sperma yang encer. Umumnya, sering keluar saat sedang pemanasan. Biasanya, cairan tersebut mengandung sangat sedikit sperma.
- Ejakulasi Retrograde