China Sebut Ajakan Dialog Damai Taiwan sebagai Trik Murahan yang Menipu Orang

2 Januari 2021, 15:04 WIB
Ilustrasi bendera China.*/(shutterstock) /

WARTA SAMBAS – Ketika berpidato untuk menyambut tahun baru 2021, Presiden Taiwan Tsai Ing-wen menyampaikan ajakannya kepada otoritas China untuk melakukan dialog yang lebih bermakna atau dialog damai.

Alih-alih mendapatkan tanggapan positif, justru otoritas China malah menyebut ajakan dialog damai tersebut sebagai suatu trik murahan yang disampaikan pihak Taiwan.

“Mereka lagi-lagi berbicara tentang dialog, tetapi dari mana asal masalahnya? Kami mendesak otoritas DPP untuk menghentikan trik murahan yang menipu orang,” demikian pernyataan Kantor Urusan Taiwan China, seperti diberitakan Pikiran-Rakyat.com dalam artikel berjudul “Ogah Diajak Berdialog dengan Taiwan, China Beri Sindiran Pedas: Berhenti Lakukan Trik Murahan”, Sabtu 2 Januari 2021.

Baca Juga: Kesiapan Dialog Damai Presiden Taiwan Tsai Ing-wen Tak Ditanggapi Presiden China Xi Jinping

Kantor Urusan Taiwan China menyebutkan, tidak ada cara untuk mengubah kenyataan bahwa pulau Taiwan adalah bagian dari China. Penolakan dari Pemerintah Taiwan atas klaim itulah yang menjadi akar permasalahannya.

Sejak 2016, lanjut pihak Kantor Urusan Taiwan China, Partai Progresif Demokratik (DPP) yang berkuasa di Taiwan terus melakukan provokasi. “Terus memprovokasi dengan mencari kemerdekaan, dan sengaja menciptakan konfrontasi di seluruh Selat Taiwan,” ujarnya.

Sementara itu, Presiden Taiwan Tsai Ing-wen berharap dialog damai dengan China untuk membuat persetujuan terkait tekanan militer yang meningkat dari Beijing.

Baca Juga: Cegah Gelombang Baru Covid-19, Masjid di Beijing China Ditutup

Dalam sebuah pidato singkat di malam tahun baru pada Jumat, 1 Januari 2021 Tsai mengkritik patroli kapal dan pesawat militer China yang hampir setiap hari dilakukan dan telah menghabiskan sumber daya militer Taiwan yang sangat terbatas.

Menurut Tsai, tindakan China terhadap Taiwan tersebut telah mengancam perdamaian dan stabilitas kawasan Indo-Pasifik.

Pada pidato tersebut Tsai juga meminta Beijing untuk memulihkan saluran komunikasi yang terputus setelah pemilihannya sebagai presiden pada 2016 silam. “Kami bersedia untuk bersama-sama mempromosikan dialog yang bermakna,” ujar Tsai.

Baca Juga: Proyek Kereta Api Cepat Malaysia-Singapura Dibatalkan

Dialog itu diharapkan bisa berjalan mulus asalkan Beijing bersedia meredakan antagonisme dan meningkatkan hubungan lintas selat, “Sejalan dengan prinsip timbal balik dan martabat,” kata Tsai.

Usai terpilih sebagai Presiden Taiwan, Tsai disebut telah berusaha untuk mempromosikan pemerintahannya yang terpilih secara demokratis sebagai benteng melawan pengaruh China yang semakin meningkat.

Upaya Tsai selalu mendapat rintangan lantaran China disebut selalu meningkatkan tekanan pada Tsai dan menarik mitra diplomatik serta memperluas patroli militer di sekitar pulau itu.

Baca Juga: AWAS!!! 14 Negara Ini sudah Masuk Varian Baru Virus Corona

China bahkan sering menerbangkan jet tempur melintasi garis median Selat Taiwan yang sempit, yang biasanya berfungsi sebagai penyangga tidak resmi. Hal itu dilakukan China sebagai tanggapan atas “kolusi” yang dilakukan Washington dan Taipei.

Sementara itu, Taiwan masih berupaya untuk menjalin hubungan baik dengan China melalui berbagai cara. Salah satunya adalah upaya Taiwan untuk membantu China menangani pandemi Covid-19.***(Nopsi Marga/Pikiran-Rakyat.com)

Editor: Mordiadi

Sumber: Pikiran Rakyat

Tags

Terkini

Terpopuler