Peneliti Temukan Tubuh Beku Badak Berbulu Berusia 50.000 Tahun di Siberia

2 Januari 2021, 15:51 WIB
Ilustrasi: Badak berbulu /Pixabay

WARTA SAMBAS – Para peneliti di Siberia telah menemukan sisa-sisa badak berbulu wol remaja yang terperangkap di lapisan es.

Dilaporkan pertama kali oleh Sakha Today, 80 persen tubuhnya masih utuh dengan makanan terakhirnya masih di dalam perut.

Penemuan ini digali dari distrik Abyisky di Republik Sakha pada bulan Agustus. Anak badak berbulu wol itu pertama kali ditemukan seorang penduduk lokal bernama Alexei Savin.

Yang mengejutkan adalah bahwa badak berbulu ini ditemukan di dekat lokasi di mana satu-satunya spesimen bayi badak berbulu bernama Sasha ditemukan pada tahun 2014 lalu.

Baca Juga: Vietnam Laporkan Kasus Pertama Varian Baru Virus Korona

Dilansir Warta Sambas dari India Times, perkiraan ahli paleontology, Albert Protopopov dari Akademi Ilmu Pengetahuan Republik Sakha mengungkapkan, jika bayi badak yang ditemukan itu berusia kira-kira tiga sampai empat tahun.

Dia merasa bahwa badak tersebut kemungkinan akan tenggelam di sungai karena bangkainya ditemukan dalam kondisi terawetkan secara mengesankan.

Protopopov berkata, bagian dari organ dalam yang diawetkan, yang di masa depan akan memungkinkan untuk dipelajari lebih detail bagaimana spesies makan dan hidup."

Baca Juga: China Sebut Ajakan Dialog Damai Taiwan sebagai Trik Murahan yang Menipu Orang

Satu-satunya badak berbulu lain yang ditemukan di wilayah ini - Sasha - diperkirakan berasal dari sekitar 34.000 tahun yang lalu.

Namun, Protopopov merasa bahwa fosil Badak yang baru ditemukan itu berusia antara 20.000 hingga 50.000 tahun.

Protopopov lebih lanjut menambahkan, “Sebelumnya, tidak ditemukan sisa-sisa tulang individu pada usia ini. Selain itu, bangkai hewan sangat awet.

Baca Juga: Apoteker di AS Ditangkap atas Dugaan Sabotase Vaksin Covid-19

Badak berbulu dipercaya pernah menjadi populasi umum di Eropa dan Rusia, dengan bulu tebal dan tanduk di wajah mirip dengan badak yang kita lihat sekarang.

Ahli paleontologi Valery Plotnikov dari Akademi Ilmu Pengetahuan menambahkan, “Kami telah mempelajari bahwa badak berbulu ditutupi rambut yang sangat tebal. Sebelumnya, kita bisa menilai ini hanya dari lukisan batu yang ditemukan di Prancis. Sekarang, dilihat dari lapisan tebal dengan lapisan bawah, kami dapat menyimpulkan bahwa badak telah beradaptasi sepenuhnya dengan iklim dingin sejak usia muda. " ***

 

Editor: Yuniardi

Sumber: India Times

Tags

Terkini

Terpopuler