Korsel Tawarkan Bantuan Vaksin Covid-19, Ini Tanggapan Korut...

30 Januari 2021, 21:50 WIB
Ilustrasi Korsel dan Korut /OpenClipart-Vectors /Pixabay

WARTA SAMBAS - Setelah Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Hanoi antara Amerika Serikat (AS) dengan Korea Utara (Korut) tahun lalu, gagal mencapai kesepakatan nuklir, Korea Selatan (Korsel) pun menawarkan bantuan vaksin Covid-19 ke negara tetangganya itu.  

Pemerintah Korsel menawarkan bantuan vaksin Covid-19 tersebut dengan harapan Pemerintah Korut di bawah rezim Kim Jong-un bersedia kembali ke meja dialog.

"Kami akan tetap membuka opsi (dialog) ini," kata Chung Sye-kyun, Perdana Menteri (PM) Korsel, seperti diberitakan Pikiran-Rakyat.com dalam artikel berjudul "Dalam Upaya Memperbaiki Hubungan, Korsel Tawarkan Rencana Bantuan Vaksin Covid-19 untuk Korut", Sabtu 30 Januari 2021.

 

 

 

Chung Sye-kyun mengatakan, Pemerintah Korsel telah menetapkan target untuk menginokulasi 70 persen populasi pada September dan mencapai kekebalan komunal (herd immunity) pada November.

Baca Juga: Bill Gates dan Vladimir Putin Masuk 5 Tokoh Paling Berpengaruh di Dunia Saat Ini

"Setelah itu, jika kami masih memiliki vaksin tambahan, kami dapat membagikannya dengan Korea Utara dan negara lain yang mengalami kesulitan mendapatkan vaksin," kata Chung Sye-kyun.

Tetapi Chung Sye-kyun mengakui, hingga saat ini belum ada konsultasi lebih lanjut dengan pihak Korut terkait tawarannya tersebut.

Sebelumnya, pada November 2020 lalu, Lee In-young juga menyarankan pemberian vaksin serta perawatan Covid-19 untuk Korut. "Korea Selatan harus berbagi vaksin virus corona dengan Korea Utara bahkan jika negara itu kekurangan pasokannya sendiri," ujarnya.

Baca Juga: Terburuk, Angka Pengangguran di Jepang Tembus 1,91 Juta Orang

Kemudian pada pekan lalu, Lee In-young kembali mengulangi seruannya untuk bantuan vaksin Covid-19, dengan mengatakan bahwa rencana itu akan membuat Korsel jauh lebih aman dari Covid-19.

Tetapi, Pemerintah Korsel pada saat itu belum menanggapi rencana Lee In-young secara sungguh-sungguh.

Tawaran bantuan vaksin Covid-19 ini dipandang sebagai upaya terakhir Korsel untuk menormalkan hubungan antar-Korea yang rusak, dan menghidupkan kembali proses perdamaian Semenanjung Korea.

Meskipun begitu, sangat kecil kemungkinannya pihak Korut akan menanggapi penawaran tersebut.

Baca Juga: Staf Kepresidenan Buta Sementara Usai Buka Amplop Surat, Untung Presiden Baik-baik Saja

Hal itu pertama-tama disebabkan oleh klaim Korut yang tidak memiliki kasus Covid-19, berkat penutupan perbatasan yang diberlakukan lebih awal.

Kebijakan tersebut membuat Korut kesulitan menerima tawaran bantuan saat pandemi Covid-19.

Korut juga dilaporkan telah mengirimkan proposal untuk mengamankan pasokan vaksin Covid-19 dari Gavi the Vaccine Alliance, dan mengabaikan penawaran Korsel.

Baca Juga: Elite Politik Korut Tempuh Cara Ini untuk Kudeta Kim Jong Un

Selain itu, dalam kongres terbarunya, rezim Korut mengkritik pemerintah Korsel karena mengangkat masalah yang tidak penting, salah satunya adalah kerjasama antiepidemi.

China yang bersekutu dengan Korut, bahkan bisa memberikan bantuan vaksin Covid-19 dan membuat harapan Pemerintah Korsel tidak akan terealisasikan.***(Mutia Yuantisya/Pikiran-Rakyat.com)

Editor: Mordiadi

Sumber: Pikiran Rakyat

Tags

Terkini

Terpopuler