Terburuk, Angka Pengangguran di Jepang Tembus 1,91 Juta Orang

- 29 Januari 2021, 17:17 WIB
Ilustrasi pengangguran
Ilustrasi pengangguran /Lazuardi Gilang Gemilang /Kabar Banten

WARTA SAMBAS - Pandemi Coronavirus Disease 2019 (Covid-19) benar-benar memukul pasar kerja di Jepang. Jumlah pengangguran di negeri sakura ini meningkat tajam, menjadi 1,91 juta orang pada 2020, tertinggi sejak 11 tahun terakhir.

"Data menunjukkan dampak pandemi virus corona berlanjut signifikan di pasar tenaga kerja. Kami akan terus memantau perkembangannya," kata Ryota Takeda, Menteri Urusan Dalam Negeri dan Komunikasi Jepang, dikutip WartaSambasRaya.com dari ANTARA, Jumat 29 Januari 2021.

Pada 2020 tingkat pengangguran mencapai 2,8 persen, naik 0,4 persen dari tahun sebelumnya atau terjadi peningkatan 290 ribu pengangguran di saat pendemi Covid-19 melanda.

Baca Juga: KABAR BURUK Buat yang Sering Beli Pulsa, Voucer, Kartu Perdana dan Token Listrik

Pada Desember 2020, tingkat pengangguran mencapai 2,9 persen, sementara rasio ketersediaan lapangan kerja berada di 1,06. Sejalan dengan itu, jumlah orang yang bekerja menurun 480 ribu orang. Saat ini yang bekerja hanya 66,76 juta orang. 

Kementerian Kesehatan, Tenaga Kerja dan Kesejahteraan Jepang mengungkapkan, rasio ketersediaan lapangan kerja turun 0,42 poin menjadi 1,18, setara dengan 118 lowongan pekerjaan untuk setiap 100 orang yang mencari pekerjaan.

Baca Juga: WASPADA!!! 133 Aplikasi Pinjaman Online Ilegal Beredar di Tengah Masyarakat

Angka tersebut menandai penurunan tercepat sejak penurunan 0,59 poin yang tercatat pada tahun 1975. Angka tersebut merupakan level terendah sejak 2014.

Sementara jumlah karyawan cuti meroket 800 ribu dari tahun sebelumnya, menjadi 2,56 juta di masa pandemi. Angka tersebut menandai level tertinggi sejak data pembanding tersedia pada tahun 1968.***

Halaman:

Editor: Mordiadi

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x