Gempar Penemuan Mumi Kuno Berbungkus Lumpur Keras

4 Februari 2021, 16:52 WIB
Ilustrasi Mumi /Istimewa

WARTA SAMBAS - Penemuan mumi Mesir kuno dalam cangkang lumpur yang mengeras atau karapas, mengejutkan para peneliti purbakala atau arkeolog. Mereka benar-benar tidak menduga hal itu memungkinkan. 

"The Mud Caparace adalah penemuan yang tidak tertandingi," tulis peneliti, seperti diberitakan Pikiran-Rakyat.com dalam artikel berjudul "Arkeolog Terkejut Usai Temukan Mumi Mesir Kuno dalam Kondisi Terbungkus Lumpur yang Mengeras", Kamis 4 Februari 2021.

Penemuan tersebut menunjukkan bagaimana merawat mayat yang tidak pernah didokumentasikan dalam catatan arkeolog Mesir. Diduga, lumpur itu digunakan untuk menstabilkan mayat yang telah rusak.

Baca Juga: 2 Warga Desa Kepulungan Tewas Diterjang Banjir Bandang Pasuruan Jatim

 

Para peneliti juga menduga penggunaan lumpur untuk merawat mayat itu meniru praktik yang dilakukan elit masyarakat, yang terkadang dimumikan dengan bahan berbasis resin impor selama hampir 350 tahun, periode dari akhir Kerajaan Baru hingga Dinasti ke-21 (sekitar 1294 hingga 945 Sebelum Masehi).

Kenapa mumi terbungkus lumpur, bukan resin?. "Lumpur adalah bahan yang lebih terjangkau," kata ketua peneliti Karin Sowada, dari Departemen Sejarah dan Arkeologi di Macquarie University di Sydney, Australia.

Peneliti menemukan bungkusan lumpur bukanlah satu-satunya keanehan dari mumi itu. Mumi berasal sekitar 1207 SM, rusak setelah kematian, dan bahkan dikuburkan di peti mati yang salah.

Baca Juga: Isu Kudeta Demokrat, Presiden Jokowi Ogah Jawab Surat Klarifikasi dari AHY

Seperti kebanyakan mumi Mesir kuno, 'mumi lumpur' dan peti dengan tutupnya diperoleh pada tahun 1800-an oleh seorang kolektor Barat.

Para peneliti menduga mumi terbungkus lumpur itu berusia 3.400 tahun saat pemindaian Computed Tomography (CT) mengungkapkan sesuatu yang aneh di dalamnya.

Untuk menyelidikinya, peneliti mengekstraksi beberapa sampel bungkus dan menemukan bahwa mumi itu mengandung campuran lumpur berpasir.

Baca Juga: Menkeu Sri Mulyani Potong Insentif Nakes Hingga 50 Persen, Kecuali Santunan Kematian

Saat dilakukan pemindaian ulang pada tahun 2017, peneliti menemukan detail yang sebelumnya tidak diketahui tentang karapas, terutama ketika mereka memeriksa ulang secara kimiawi fragmen lumpur.

Penelitian ini telah dipublikasikan di laman PLOS One.org dengan judul 'Multidisciplinary discovery of ancient restoration using a rare mud carapace on a mummified individual from late New Kingdom Egypt'.***(Julkifli Sinuhaji/Pikiran-Rakyat.com)

Editor: Mordiadi

Sumber: Pikiran Rakyat

Tags

Terkini

Terpopuler