Swedia Defisit Sperma, Waktu Tunggu Kehamilan Melonjak Jadi 30 Bulan Bikin Calon Penerima Donor Stres

17 April 2021, 21:00 WIB
Swedia Defisit Sperma, Waktu Tunggu Kehamilan Melonjak Jadi 30 Bulan Bikin Calon Penerima Donor Stres /Pixabay

WARTA SAMBAS – Takut terpapar Covid-19 menjadi alasan para pendonor menolak ke Rumah Sakit (RS). Fenomena nasional ini menyebabkan Swedia defisit sperma untuk membantu kehamilan.

"Kami kehabisan sperma. Kami tidak pernah memiliki donor yang begitu sedikit seperti tahun lalu," ujar Ann Thurin Kjellberg, Kepala Unit Reproduksi di RS Universitas Gothenburg, dikutip WartaSambasRaya.com dari Reuters, Sabtu 17 April 2021.

Ann Thurin Kjellberg mengungkapkan, mereka kehamisan stok sperma di Gothenburg dan Malmo. “Akan segera habis di Stockholm," tambahnya, menyebut tiga wilayah terpadat di Swedia.

Kekurangan sperma di negara tersebut mengakibatkan waktu tunggu untuk kehamilan yang dibantu oleh sperma para pendonor, telah melonjak dari sekitar 6 bulan menjadi sekitar 30 bulan.

Baca Juga: CEK FAKTA : Sperma Encer Sebagai Tanda Tak Subur

Baca Juga: Polusi Bisa Bikin Penis Manusia Mengecil, Dr Shanna: Mengancam Jumlah Sperma di Masa Depan

Baca Juga: 5 Makanan Ini Bikin Jumlah Sperma Melimpah, Nomor 4 Nggak Kuat…

Hal ini membuat tekanan tersendiri bagi para wanita yang ingin kehamilannya dilancarkan. "Sangat stress, karena kami tidak bisa mendapatkan waktu atau tanggal yang jelas untuk perawatan," kata Elin Bergsten, seorang guru matematika berusia 28 tahun dari Swedia Selatan yang ingin mendapatkan sperma untuk kehamilannya.

Karyawan Unit Reproduksi di Rumah Sakit Universitas Skane, klinik terbesar di Swedia, Margaretha Kitlinski, dibutuhkan sekitar 8 bulan untuk memproses donor karena banyaknya uji klinis yang dilakukan.

Hal ini terjadi karena banyak sampel gagal menjadi sumbangan yang layak karena masalah pembekuan. "Jika ada 50 orang yang menghubungi Anda, paling banter hanya setengah dari mereka yang bisa menjadi donor," jelas Kitlinski.

Selain penyedia layanan kesehatan publik, ada juga beberapa klinik swasta di Swedia yang mampu mengatasi kekurangan dengan membeli sperma dari luar negeri.

Tetapi, perawatan kehamilan yang dibantu di sana seringkali menghabiskan biaya 100.000 Krona atau setara 172 Juta Rupiah. Sangat mahal, sehingga terjangkau warga Swedia yang membutuhkannya.

Dikabarkan, beberapa wilayah di Swedia telah menggunakan media sosial untuk mendorong para pendonor datang untuk membantu defisit sperma di Swedia.***

Editor: Mordiadi

Sumber: REUTERS

Tags

Terkini

Terpopuler