Canggih, Jepang Gunakan Robot untuk Uji Covid-19

- 19 Januari 2021, 18:56 WIB
Jepang akan menggunakan sistem robotik untuk melakukan tes Covid-19.*
Jepang akan menggunakan sistem robotik untuk melakukan tes Covid-19.* /REUTERS/Issei Kato/X90003/

WARTA SAMBAS RAYA – Jepang tengah mempersiapkan prototipe mesin penguji Covid-19 otomatis menggunakan robot.

Robot tresebut akan mengambil sampel dari hidung seseorang dan dapat mengirimkan hasilnya dalam waktu sekitar 80 menit.

Sistem robot, yang dibangun oleh Kawasaki Heavy Industries Inc, cocok dengan kontainer pengiriman standar yang dapat diangkut dengan truk dan dipasang di stadion, taman hiburan, dan pertemuan massal lainnya, kata perusahaan itu.

"Melihat tren global, kami perlu meningkatkan jumlah orang yang menjalani tes, dan permintaan untuk tes pencegahan meningkat," tutur Menteri Kesehatan Norihisa Tamura kepada wartawan pada demonstrasi tersebut, Selasa 19 Januari 2021, dilansir dari Antara.

Baca Juga: Pandemi Covid-19 Menyebabkan Makin Banyak Anak-anak dan Perempuan Jepang Bunuh Diri

Pemerintahan Perdana Menteri Yoshihide Suga telah menuai kritik atas kurangnya pengujian di Jepang. Pemerintahnya berada di bawah tekanan untuk menunjukkan bahwa pandemi telah terkendali dalam waktu kurang dari 200 hari sampai dimulainya Olimpiade Musim Panas di Tokyo, yang sudah tertunda setahun, dan vaksinasi belum dimulai.

Penggunaan sistem pengujian robot dapat membantu melindungi tenaga medis dan meningkatkan akurasi secara keseluruhan, kata Tamura.

Fasilitas prototipe yang didemonstrasikan pada Selasa menggunakan lengan robotik yang digerakkan oleh manusia untuk mengumpulkan sampel dari individu dan melakukan tes polymerase chain reaction (PCR).

Sistem ini bertempat di dalam kontainer pengiriman bergerak 40 kaki yang dapat memproses hingga 2.000 sampel setiap 16 jam. Pengembangnya mengatakan bahwa robot itu menawarkan skala efisiensi yang lebih besar dan perlindungan yang lebih baik bagi pekerja medis, yang bahkan dapat mengoperasikan pengujian dari jarak jauh.

Baca Juga: Bendung Penyebaran Covid-19, Jepang akan Perluas Keadaan Darurat

Sejak awal pandemi, Jepang telah melakukan lebih sedikit tes daripada negara-negara besar lainnya, dengan fokus pada kelompok infeksi dan pelacakan virus. Jepang melakukan sekitar 55.000 tes usap PCR setiap hari, kurang dari setengah kapasitasnya, menurut data pemerintah.

Dengan 337.000 kasus dan 4.598 kematian, Jepang telah melewati pandemi lebih baik daripada kebanyakan negara ekonomi besar. Meski begitu, negara ini dicengkeram oleh gelombang ketiga infeksi yang terbukti lebih luas dan mematikan daripada yang sebelumnya dan mendorong pemerintah untuk mengumumkan keadaan darurat baru bulan ini.

Suga mengatakan pemerintahnya bertujuan mendapatkan vaksin Covid-19 pertama yang disetujui dan penyuntikan dimulai pada akhir Februari.***

Nb: Untuk mengetahui berita seputar kilas balik atau kaleidoskop 2020 dan peruntungan di tahun 2021 (shio kerbau), dapatkan informasinya di Warta Sambas Raya yang akan selalu menjadi referensi informasi terkini bagi Anda.

Editor: Suryadi

Sumber: REUTERS ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x