Pandemi Covid-19 Menyebabkan Makin Banyak Anak-anak dan Perempuan Jepang Bunuh Diri

- 17 Januari 2021, 19:38 WIB
Ilustrasi jenazah
Ilustrasi jenazah /Pixabay

WARTA SAMBAS – Gelombang kedua pandemi Coronavirus Disease 2019 (Covid-19) menyebabkan angka bunuh diri di Jepang meroket. Terutama dari kalangan anak-anak yang naik 49 persen dan perempuan meningkat 37 persen.

"Tidak seperti keadaan ekonomi normal, pandemi ini secara tidak proporsional memengaruhi kesehatan psikologis anak-anak, remaja, dan perempuan (terutama ibu rumah tangga)," bunyi hasil penelitian para ahli di Universitas Hong Kong dan Institut Gerontologi Tokyo Metropolitan, yang dierbitkan Jurnal Nature Human Behavior Jumat lalu.

Dikutip WartaSambasRaya.com dari Reuters, tingkat bunuh diri di Jepang pada periode Juli-Oktober naik 16 persen dari periode yang sama tahun sebelumnya. Kemudian menurun pada Februari-Juni sekitar 14 persen.

Baca Juga: Vaksinasi Nasional Covid-19, Legislator Papua: Jangan Percaya Hoaks

Penurunan angka bunuh diri tersebut dipengaruhi beberapa faktor. Di antaranya subsidi dari pemerintah, berkurangnya jam kerja, penutupan sekolah dan lainnya.

Namun kondisinya berbalik pada gelombang kedua pandemi Covid-19. Para peneliti menemukan angka bunuh diri anak melonjak hingga 49 persen dibandingkan periode penutupan sekolah secara nasional sebelumnya.

Demikian pula angka bunuh diri perempuan di Jepang, melonjak hingga 37 persen atau sekitar 5 kali lipat dari pria.

Baca Juga: Cara Atasi Efek Samping Vaksin Covid-19, di-Save ya…

Lonjakan ini disebabkan pendemi Covid-19 yang berkepanjangan berdampak pada sektor industri–yang didominasi perempuan–, meningkatnya beban kerja ibu yang bekerja, serta meningkatnya kekerasan rumah tangga.

Halaman:

Editor: Mordiadi

Sumber: REUTERS


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x